News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kompolnas Sarankan Tito Karnavian Evaluasi Aparat Polda Metro Jaya

Penulis: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti (kanan) saat gelar pengungkapan kasus bom di Mal Alam Sutera, Kota Tangerang di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, kamis (29/10/2015). Polisi menetapkan seorang tersangka dalam kasus ledakan di Mal Alam Sutera kemarin dengan tersangka berinisial LWK diduga berperan tunggal dalam aksi bom di Alam Sutera dan bermotif bukan ingin menyebarkan ideologi teroris, melainkan adalah pemerasan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyarankan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, mengevaluasi internal. Ini dilakukan setelah terjadi peristiwa mencoreng instansi penegak hukum itu.

"Tugas (pimpinan,-red) kalau ada kejadian dievaluasi. Dilihat dimana masalah sehingga dicaritahu," tutur Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/11/2015).

Peristiwa pertama Kanit Lantas Polsek Cipondoh, Iptu Budi Riono, ditemukan tewas bunuh diri di Cluster Griya Kenanga Blok D,  Kecamatan Cipondoh, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (31/10/2015).

Dia diduga mempunyai masalah pribadi sehingga nekat menghabisi nyawa sendiri menggunakan pistol.

Berselang beberapa hari kemudian, Brigadir Dedi Aleksander, anggota Polsek Kalideres, melakukan sejumlah aksi kejahatan, seperti pencurian, pemerkosaan, menyalahgunakan narkoba.

Dia dinonaktifkan sementara dari tugas sebagai aparat kepolisian. Dia saat ini sedang diproses hukum.

Evaluasi dilakukan untuk mencegah peristiwa tersebut terulang kembali. Edi Hasibuan meminta Kapolda Metro Jaya supaya meningkatkan pemberian porsi pelatihan mental dan disiplin kepada aparat kepolisian.

"Secara keseluruhan tugas pimpinan polri mencaritahu dan mengevaluasi. Mungkin diperlukan pembinaan mental. Itu bermasalah mental," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini