Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk mengungkap peristiwa teror berupa pelemparan granat di gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, maka aparat kepolisian berupaya mencari asal usul granat jenis manggis tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Umar Faroq, mengatakan alat peledak itu tidak dijual bebas di pasaran. Warga sipil sangat sulit untuk memiliki barang berbahaya tersebut.
“Kami mencari dari mana granat itu didapat pelaku. Apakah pelaku memang mempunyai granat sendiri atau mendapatkan dari orang lain,” tutur Umar kepada wartawan, Selasa (17/11).
Beredar kabar granat itu dimiliki oknum aparat. Dia meminta kepada masyarakat supaya tidak berspekulasi terkait pemilik granat itu. Sebab, sampai saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap peristiwa teror itu.
"Jangan berspekulasi macam-macam. Penyidik sedang bekerja," kata dia.
Sebelumnya, orang tak dikenal (OTK) melempar granat jenis manggis ke loby gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit pada Senin (16/11) sekitar pukul 03.30 WIB.
Peristiwa itu mengakibatkan seorang petugas keamanan, Mulyana, menderita luka karena terkena serpihan kaca yang pecah akibat granat yang dilemparkan pelaku.