Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aparat kepolisian belum menemukan titik terang untuk mengungkap teror berupa pelemparan granat ke gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit pada Senin (16/11) pagi.
Upaya merekonstruksi kejadian menemui jalan buntu karena kekurangan alat bukti. Tidak ditemukan Closed Circuit Television (CCTV) di tempat itu membuat aparat kepolisian kesulitan melakukan penyelidikan.
“CCTV kantor tidak mencukupi. Hanya ada di dalam, tetapi tak membantu,” tutur Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Umar Faroq kepada wartawan, Selasa (17/11).
Di tempat kejadian perkara, menurut Umar, terdapat CCTV di Jalan Kolonel Sugiyono dan perempatan Jalan Raden Inten II. Namun, kata dia, hasil rekaman tidak dapat dijadikan petunjuk.
“Kami memeriksa CCTV di lampu merah radius 100 meter dari lokasi. Namun, tetap kurang membantu kelancaran penyelidikan sehingga untuk sementara agak sulit,” kata dia.
Selain tidak ada CCTV yang merekam peristiwa tersebut, sewaktu peristiwa teror berlangsung, tidak ada seorang pun yang melihat pelaku melemparkan granat ke tempat tersebut.
Sebelumnya, orang tak dikenal (OTK) melempar granat jenis manggis ke loby gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit pada Senin (16/11) sekitar pukul 03.30 WIB.
Peristiwa itu mengakibatkan seorang petugas keamanan, Mulyana, menderita luka karena terkena serpihan kaca yang pecah akibat granat yang dilemparkan pelaku.