TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pembunuh Adinda Anggia Putri (12), diringkus polisi di Pandeglang, Provinsi Banten, Selasa (24/11/2015) dinihari tadi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan, pelaku satu orang. "Inisialnya RZ," kata Krishna kepada wartawan di Polda Metro Jaya, siang ini.
Baca juga: R Dicurigai Terlibat Pembunuhan Adinda, Tapi Punya Alibi
Menurut Krishna, dari pengakuan RZ, Adinda dibunuh di Bendhil, Jakarta Pusat dekat rumahnya, kemudian baru dibawa pergi ke hutan di Jasinga untuk dibuang.
Polisi akan membawa pelaku ke tempat kejadian perkara (TKP) di Lahan Perhutani di RPH petak 17.a, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Sebelumnya, jenazah Adinda ditemukan di lokasi itu pada Jumat (23/10/2015). Saat ditemukan, jenazahnya tak diketahui identitasnya.
Baru pada Senin (26/10/2015), jenazah itu diketahui merupakan Adinda yang sebelumnya menghilang sejak Kamis (22/10/2015)
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Auliya Djabar mengatakan, berdasarkan hasil otopsi tim medis RS Polri Kramatjati, Adinda Anggia Putri (12) siswi MTs Al-Mubarak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sempat disetubuhi sebelum dibunuh pelaku.
"Hasil otopsi ditemukan sperma di kemaluan korban, berarti pelaku sempat penetrasi," ujar Auliya Djabar kepada Warta Kota, Senin (26/10/2015).
Selain itu, hasil otopsi juga dijelaskan, korban mengalami luka di kepala akibat hantaman benda tumpul dan luka memar di leher akibat cekikan.
"Kekerasan tumpul yang diduga akibat cekikan di leher korban diduga yang mempercepat kematian," ujarnya.
Selain itu, di pelipis kiri terdapat benjolah dan patah tulang leher sehingga korban mengalami patah tulang lidah kiri.
"Bahkan, tulang pelipis kiri hingga pelipis kanan korban patah dan hancur berkeping, akibat hantaman benda tumpul," katanya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw )