TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta.
Keduanya membicarakan dana bantuan hibah yang diusulkan hampir sekitar Rp 2 Triliun dalam anggaran 2016.
"Banyak yang kami bicarakan dengan Pak Gubernur DKI. Salah satunya dana kemitraan. Kan Bekasi dan DKI mau mengelola bareng nih Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Adendum itu kita usulin Rp 1 Triliun, dana kemitraan untuk pendidikan, kesehatan juga sekitar Rp 1 Triliun. Kalau disetujui Rp 2 Triliun ya Alhamdulillah," ujar Rahmat Effendi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Dana itu untuk mengoptimalkan pembuangan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Pemerintah Kota Bekasi membagi dua kegiatan. Yang pertama untuk 39 kegiatan seperti normalisasi saluran dan kali, perbaikan dan penambahan jalan, dan lain sebagainya dengan anggaran sebesar Rp 790 Miliar.
Kemudian yang kedua untuk kegiatan kompensasi seperti pendidikan, kesehatan dan sebagainya sebesar Rp 845 Miliar.
Ahok sendiri menyatakan akan memberi berapapun yang diminta oleh daerah mitra asalkan pada proporsionalnya.
Menurutnya, wilayah Jakarta itu bukan cuma Jakarta. Depok, Tangerang, dan Bekasi masuk ke dalam wilayah Jakarta.
Tapi, ujar Ahok, bukan dalam kekuasaan, melainkan tanggung jawab keuangannya di Jakarta mengingat 20 persen pajak penghasilan dari daerah mitra masuk ke Jakarta.
"Jakarta ini harus diperluas. Jadi harus bersinergi. Kami ingin semua otak warganya, perutnya, dompetnya penuh. Saya juga ingin. Makanya kita sama-sama," ujar dia.