News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bareskrim Rahasiakan Hasil Uji Dua Crane di Pelindo II

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Bareskrim Polri menggandeng tim ahli dari beberapa universitas pada akhir pekan kemarin untuk melakukan uji coba fisik pada dua dari 10 mobile crane yang diduga makrak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

‎Sayangnya hingga kini apa hasil dari uji coba tersebut, masih dirahasiakan oleh pihak Bareskrim.

Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Kombes Agung Setya mengatakan hasil akan diungkap ke publik setelah ada keterangan dari saksi ahli.

"Sudah diuji minggu lalu, hasilnya mengejutkan. Sabar ya, nanti kita tunggu hasil dari keterangan saksi ahli," ucap Agung, Kamis (3/12/2015) di Mabes Polri.

Agung enggan membeberkan apa maksud dari "mengejutkan" tersebut. ‎Agung menambahkan pengujian pada crane lainnya akan dilakukan pada Sabtu dan Senin yang akan datang.

‎Terpisah, kuasa hukum Pelindo II Frederich Yunadi mengatakan hasil dari uji crane sangat baik. Meskipun hampir tiga bulan disita, namun dua crane itu masih bisa beroperasi.

"Dua crane yang diuji kemarin masih bisa beroperasi, angkat beban 20 ton bisa, ditambah lagi jadi 30 ton masih bisa juga," terangnya.

Frederich pun menantang Bareskrim untuk menguji seluruh crane yang diduga dikorupsi tersebut.‎ "Mau diuji seluruh mobile crane itu silahkan saja, beroperasi kok," tegasnya.

Dalam kasus ini sudah ada satu tersangka yang ditetapkan yakni Direktur Teknik Ferialdy Noerlan.

Dia diduga bertanggungjawab atas seluruh proses pengadaan alat-alat berat itu. Ferialdy sudah pernah diperiksa sebanyak satu kali sebagai tersangka.

Sementara itu, puluhan saksi juga sudah diperiksa diantaranya Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino diperiksa tiga kali, Direktur Keuangan, beberapa mantan direktur hingga karyawan Pelindo juga diperiksa.

Penyidik menduga proyek ini bermotif korupsi lantaran 10 mobile crane yang seharusnya dikirim ke delapan pelabuhan berbeda ditemukan mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok.

Setelah diselidiki, ternyata pelabuhan-pelabuhan itu tidak membutuhkan alat tersebut.‎ Sehingga ke-10 mobile crane tetap berada di Tanjung Priok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini