TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan bus Metromini B80 jurusan Kota-Kalideres bernomor polisi B 7060 FD ringsek setelah tertabrak kereta listrik (KRL) commuter line di pelintasan Tubagus Angke, sebelum Stasiun Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015).
Badan bus tersebut telah dipotong-potong agar dapat dipindahkan dari rel serta memudahkan evakuasi korban.
Bagian-bagian bus dipindahkan dan dikumpulkan menjadi satu di dekat peron Stasiun Angke.
Atap bus tampak terpisah dari badan bawah. Tangki bahan bakar bus, bagian roda, dan mesin juga sudah terpisah.
Sebagian kecil rangka bus masih tersebar dalam radius 200 meter dari lokasi tabrakan. Ada bagian roda bus yang telah dipindahkan di tepi rel, ada mesin, dan ada pula bagian rangka lain yang sudah tidak dikenali di got samping rel.
Kondisi sebagian besar puing ini hancur tak berbentuk. Belum diketahui kapan seluruh bangkai bus itu akan dipindahkan. Kini bangkai bus itu menjadi tontonan warga.
Bus itu diduga menerobos pelintasan kerea di Tubagus Angke. Saat itu, pintu pelintasan dalam kondisi tertutup dan sinyal tanda kereta akan melintas telah berbunyi.
Sejumlah saksi mengatakan, sopir tetap melajukan bus meskipun jarak kereta dan pelintasan tinggal 50 meter.
Metromini itu tak berhasil menyeberang pelintasan. Bagian kanan bus tertabrak KRl dan bus terseret hingga ke dekat stasiun.
Sebanyak 18 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, sementara 6 orang lainnya mengalami luka-luka.