TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah keluarga korban jiwa metromini tertabrak KRL mendatangi Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat, Minggu petang (6/12/2015).
Mereka ingin memastikan apakah keluarga atau kerabatnya menjadi korban kecelakaan yang terjadi pada Minggu pagi tersebut.
Salah satunya adalah Siti (18), warga Gang Balok IV, Duri Utara, Jakarta Barat.
Ia ingin memastikan jika kerabatnya merupakan korban kecelakaan tersebut seperti yang disiarkan di televisi.
Siti yang baru saja keluar dari ruang identifikasi mengaku telah mendapatkan kepastian, jika tetangganya bernama Mujimin menjadi korban kecelakaan nahas tersebut.
Menurutnya, Mujimin yang berumur 40 tahun, menjadi korban kecelakaan setelah menumpang Metromini B80 jurusan Jembatan Lima-Kalideres.
Ia mengatakan Mujimin menjadi korban kecelakaan saat hendak pergi kerja di daerah Kalideres.
Lebih dari lima tahun Mujimin bekerja di industri konveksi rumahan.
"Ia tadi pagi bilang mau pergi kerja, mau lembur katanya," ujar Siti.
Menurutnya, Istri Mujimin bernama Bedah mengalami Shock saat mendengar suaminya menjadi bagian kecelakaan tersebut.
Hingga kini, istrinya tersebut masih menangis dan tidak sanggup ke luar rumah.
"Sampai sekarang menangis terus, makanya tetangganya yang ke sini," ujar Siti.
Siti baru mengetahui jika tetangganya menjadi korban kecelakaan tersebut , dari siaran berita televisi.
Awalnya keluarga Mujimin menyangka jika, tetangga lainnya yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
"Awalnya keluarga menyangka jika yang menjadi korban adalah tetangga Mujimin, tapi setelah Mujimin ditelEpon sama istrinya yang khawatir, yang ngangkat adalah petugas KRL, memberitahukan jika yang memiliki nomor tersebut merupakan korban kecelakaan," paparnya.
Begitu mendengar yang mengangkat adalah petugas KRL, istri mujimin shok dan tidak sadarkan diri. Tetangga akhirnya berdatangan dan membantu mengurusi jenazah yang sekarang berada di RSCM.