TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses identifikasi jenazah korban kecelakaan Metromini Maut di Angke, Tambora, Jakarta Barat masih berlangsung. Kebanyakan korban meninggal menderita memar dan patah tulang.
"Kebanyakan utuh, mereka mengalami patah tulang, dan memar-memar," ujar Kabid Dokes Polda metro Jaya, Kombes Pol Musyafak, di RSCM, Jakarta Pusat, Minggu (6/12/2015).
Dari 15 jenazah yang berada di RSCM termasuk dua yang dipindahkan dari rumah sakit Atmajaya, baru enam jenazah yang sudah dipastikan dan didatangi oleh keluarganya.
"Baru enam keluarga yang datang dan memsatikan jenazah tersebut merupakan keluarga mereka," katanya.
Meskipun sudah enam keluarga yang datang, pihak Kepolisian belum merilis nama korban kecelakaan.
Menurut Musyafak, pihaknya masih mencocokan data Antemortem dari keterangan keluarga korban dan Posmortem hasil identifikasi.
"Kan kita mengidentifikasi, tidak hanya berdasarkan data KTP saja," paparnya.
Hngga saat ini jumlah korban kecelakaan tersebut mencapai 24 orang. Dari jumlah tersebut 18 diantaranya meninggal Dunia termasuk sopir Metromini bernama Asmadi.
"Total 24 korban, 13 di sini (RSCM), dua di Rumah sakit Atmajaya, tiga di rumah sakit Sumber waras, dan satu di Rumah Sakit Tarakan," paparnya.