Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib malang menimpa Sohibi bin Kasno (21).
Dia pulang ke kampung halaman dalam keadaan tak bernyawa, tepat pada hari diterima bekerja sebagai petugas keamanan di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara.
Dia merupakan salah satu korban kecelakaan maut antara Metromini B80 dengan Kereta Api Listrik di Tambora. Jenazah akan dikebumikan di Desa Srengseng Dua, Kecamatan Pagar Barang, Kabupaten Tegal.
"Baru hari ini diterima jadi pegawai tetap. Sudah kerja di tempat itu selama tiga bulan. Sebelumnya, jadi pegawai kontrak," tutur Sarko (47), ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin (7/12).
Dia mengaku tidak menerima firasat akan ditinggal pergi salah satu anggota keluarganya tersebut. Sesaat sebelum kejadian, kepada keluarga, Sohibi, mengaku sedang menuju ke tempat kerja menggunakan sarana transportasi metromini.
Namun, maut tidak dapat dihindari. Metromini melintasi pintu perlintasan sehingga ditabrak kereta api di pintu perlintasan Tubagus Angke, Tambora.
Setelah kejadian itu, pihak keluarga tidak secara langsung menerima kabar Sohibi meninggal dunia.
"Tidak ada firasat kayak kerja biasa saja. Ibu (Siti Khodijah,-red) tak punya firasat apa-apa. Ibu tahu ada kecelakaan, tetapi tidak tahu anak meninggal dunia," kata dia.
Pihak keluarga menerima informasi ada Sohibi meninggal dunia dari Kepala Desa Srengseng Dua, Zen. Dia menginformasikan ada korban meninggal dunia karena kecelakaan metromini di DKI Jakarta.
Menurut Sarko, Zen menerima berita duka itu dari aparat Polsek Pagar Barang. Setelah berita itu, pihak keluarga segera berangkat ke ibu kota. Mereka bertemu dengan Siti Khodijah, ibu kandung Sohibi, yang sudah berada di sini.
"Awalnya, saya niat mau bekerja. Jadi malah ikut jemput jenazah. Dia orangnya baik dan sopan," tuturnya.
ibi