News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Metromini vs KRL

"Huahh, Gak Mungkin Dia Meninggal, Dia Tunangan Saya'

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi kecelakaan antara KRL Commuterline dengan Metromini di Muara Angke

Mau ke Pluit

Slamet menceritakan, dia bersama Elimah berniat ke Emporium Pluit dengan naik Metromini. Awalnya dia tidak merasakan kejanggalan ataupun hal keanehan, terhadap Metromini tersebut.

"Saya mau ke Emporium Pluit sama Elimah... Saya nggak tahu kalau kejadiannya seperti ini," ujarnya sambil menangis di depan ruang IGD RS Atmajaya.

Kemarin pagi, Slamet dan Elimah duduk di bagian tengah sisi kiri Metrmoni maut tersebut.

Menurut dia, sejak awal sopir Metromini melaju cukup kencang. Saat tiba di pintu perlintasan KA Tubagus Angke, suara sirine tanda KA lewat sudah berbunyi nyaring.

"Suara sirine saya dengar, kemudian saya lihat pintu palang pintu sudah tertutup... Ya Allaah sopir bukanya berhenti malah dia mengambil celah palang pintu yang tidak tertutup semuanya," ucapnya terbata-bata.

Kejadiannya begitu cepat. Tiba-tiba, kata Slamet, terdengar suara dentuman kencang. "Kita terseret... Eli teriak-teriak... Ya ampuun," katanya.

Slamet mengatakan, suara seretan bodi Metromini lantaran terdorong kereta, sangat bising.

Percikan api sempat dilihatnya diiringi kaca-kaca di bagian penumpang pecah.

Dan lambat naun bodi Metromini ringsek ke arah bangku penumpang. "Elimah terbentur lalu pingsan..." ujarnya.

Sementara itu, Parihin (34), paman Slamet mengtakan, dirinya mengetahui keponakannya berada dirumah sakit lantaran dihubungi pihak satpam RS Atmajaya.

"Tadi saya dihubungi satpam RS, lewat handphone Slamet. Dia bilang, kalau keponakan saya dan pacarnya masuk rumah sakit. Saya nggak tahu jam berapanya keponakan saya masuk IGD. Dan tidak melihat jam, sampai di sini jam berapa, yang pasti Slamet saya lihat ketika saya sampai sudah menjerit-jerit menangis," jelas Parihin.

Petugas satpam IGD RS Atmajaya, Riyanto mengakui, Slamet dan kekasihnya adalah pasien pertama yang datang menggunakan bajaj.

"Korban yang pertama kali datang itu pasangan Slamet-Elimah. Sempat saya bertanya ke Slamet, ditolong sama siapa. Dia bilang, saat insiden itu terjadi Slamet berupaya meyelematkan diri dari Metromini, lalu mengeluarkan pacarnya. Katanya dia mau nikah tahun depan," papar Riyanto.

Menurut Riyanto, Slamet mengatakan kepadanya bahwa naik bajaj itu adalah inisiatifnya sendiri.

"Ketika sampai di RS, mereka saya lihat naik bajaj dan turun depan IGD. Teriak-teriak minta tolong. Dalam kondisi terluka dan berdarah Slametnya, karena kaki, wajah, dan tangan banyak luka besetan," paparnya. (m2/m3/dwi/ote/suf/fha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini