Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta telah menyiapkan sarana transportasi lain.
Ini mengantisipasi penumpukan penumpang di terminal dampak dari mogok beroperasi Metro mini.
"Kami sudah mengantisipasi dengan mengerahkan bus sekolah," kata Anggiat Banjar Nahor, Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Angkutan Jalan Dishub dan Transportasi DKI Jakarta, ditemui di Terminal Blok M, Senin (21/12/2015).
"Jika sudah membludak, kami koordinasi dengan Perusahaan Otobus (PO) di Jakarta menyediakan cadangan armada untuk membantu," imbuh dia.
Dia tetap mengharapkan supaya kendaraan Metro mini yang layak jalan tetap menjalankan trayek.
Apabila ada menggelar aksi unjuk rasa, pihaknya mempersilahkan.
Namun jangan sampai aktivitas penumpang terganggu.
"Kami tetap mengharapkan kendaraan yang laik jalan tetap menjalankan trayeknya. Mereka memberikan aspirasi, silahkan saja. Kami juga ingin masyarakat tak terganggu aktivitas," kata dia.
Hanya ada beberapa armada transportasi Metro mini tersedia di Terminal Blok M.
Berdasarkan pemantauan pada Senin (21/12) sekitar pukul 11.30 WIB, dua jalur yang biasa dipergunakan bus berwarna merah itu tetap beroperasi.
Pada hari biasa, jalur 4 menyediakan Metro mini S.70, S.71, S.72, S.74, S.75, dan S.77. Sementara itu, di jalur 5 menyediakan S.69, S.610, S.611, dan S.619. Situasi di sekitar Terminal Blok M terpantau sepi.
Pihak pengelola Terminal Blok M telah mengimbau pengguna armada transportasi supaya tidak menggunakan Metro mini. Ini karena bus tersebut tidak tersedia.
Pengguna diharapkan untuk berpindah ke armada lain.
Metro mini S69 jurusan Blok M - Ciledug merupakan salah satu armada yang masih beroperasi.