TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamanan pada malam pergantian tahun di DKI Jakarta tak hanya difokuskan di sejumlah tempat wisata. Tetapi, juga di tempat-tempat yang dinilai rawan terjadi tawuran.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martuani Sormin, mengatakan pihaknya menempatkan personel di tempat-tempat rawan terjadi tawuran, seperti di Johar Baru dan Tebet.
“Tempat tawuran, kami menempatkan personel. Kami tidak mengurangi jumlah personel yang sudah ada di wilayah,” tutur Martuani kepada wartawan, Kamis (31/12/2015).
Untuk mencegah terjadi tawuran, dia mengimbau, masyarakat supaya menyaksikan hiburan di tempat masing-masing. Perayaan dilakukan secara tidak berlebihan sehingga tidak menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Kami tidak melakukan pembatasan. Kami telah menyiapkan untuk patroli skala kecil dan besar,” kata dia.
Sementara itu, untuk mewujudkan kamtibmas jelang malam pergantian tahun, aparat Polda Metro Jaya telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya menangkap sejumlah orang yang diduga hendak berbuat aksi teror di ibu kota.
“Kami sudah menangkap orang-orang yang kami duga teroris. Kami melakukan pengamanan pokoknya. Insya Allah perayaan tahun baru di Ancol aman,” tambah Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
Sekitar 20.000 personel gabungan diterjunkan untuk menciptakan suasana kondusif di ibu kota. Petugas keamanan berasal dari 8.900 personel Polda Metro Jaya, dibantu 11 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 1.100 dari TNI, 2.000 dari jajaran Kodim, dan 1.000 dari Korps Brimob Mabes Polri.
Petugas keamanan ini terdistribusi di seluruh wilayah ibu kota. Kegiatan pengamanan dimulai dengan acara apel gelar pasukan di masing-masing wilayah pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.