TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama telah memutuskan untuk menyandingkan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagai calon wakil gubernur (cawagub), saat maju pada Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI 2017.
Pemilihan PNS tersebut, menurut dia, sebagai upaya untuk menunjukkan, bahwa PNS juga bisa bekerja dengan baik dan tidak korupsi.
Namun, pencalonan tersebut, menurut anggota DPRD DKI, Prabowo Soenirman, akan sulit dilakukan oleh Ahok.
Pasalnya, saat ini, PNS sendiri sulit menyeimbangi perilaku Basuki yang dikenal gampang emosi dan berkata kasar.
"Saya tetap berpikir akan sulit siapa pun PNS yang akan bisa mendampingi Ahok dengan karakternya seperti selama ini. Saya yakin, Ahok juga akan kesulitan mencari pasangannya dari PNS," kata Prabowo ketika dihubungi, Jumat (1/1/2015).
Bahkan, lanjut politisi Partai Gerindra tersebut, bahwa nantinya, untuk yang mendampingi Ahok akan merasakan ketidaknyamanan.
Pasalnya, Ahok yang kerap terkesan sebagai pemeran tunggal dalam menjalani roda pemerintahannya.
"Saya justru kasihan dengan PNS yang mau mendampingi dia. Karena dia pasti tidak akan diberi peran oleh Ahok," katanya.
Karena itu, menurut Prabowo, seharusnya Ahok memilih Cawagub, dari non-PNS. Agar nantinya, bisa bekerja lebih profesional.
"Yang bersanding dengan Ahok nantinya harus memiliki karakter yang penurut. Saran Saya cari yang bukan dari PNS," katanya.
Satu Visi Misi
Sementara itu, Anggota DPRD DKI, Komisi B, Yuke Yurike mengatakan, bahwa siapapun yang menjadi Cawagub pendamping Ahok harus memiliki satu Visi Misi.
Yaitu sama-sama memajukan pembangunan Jakarta.
"Khususnya untuk menangani masalah banjir, transportasi, dan birokrasi di Pemprov itu sendiri," katanya.
Pasalnya, lanjut politisi PDIP tersebut, saat ini Jakarta masih membutuhkan pemimpin yang bisa merubah kondisi Jakarta lebih baik, khususnya penangangan banjir dan transportasi tersebut.
"Siapa pun yang pimpin Jakarta, nanti harus konsiten terhadap apa yang sudah jadi rencana panjang. Tapi, juga harus yang bisa membawa gerbongnya untuk mewujudkan tiga pilar dengan sinergi yang baik," katanya. (Mohamad Yusuf)