TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar kematian Wayan Mirna Salimin (28) seorang sosialita yang dinyatakan tewas usai mengkonsumsi es kopi Vietnam di Cafe Olivia West Mall Grand Indonesia (mall elite), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015) lalu mengejutkan banyak pihak.
Termasuk Dokter Joshua, dokter umum di Klinik Damayanti Grand Indonesia.
Dokter yang memberikan pertolongan pertama saat Mirna mengalami pingsan ini mengungkapkan jika korban masih stabil dan bertenaga sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.
"Kondisinya stabil, sadar sih nggak- pingsan kayak biasanya, kondisi fisik juga masih ada, badan masih hangat, pandangan mata kosong, dan pasien masih bisa interaksi," ungkapnya saat ditemui Warta Kota di Klinik Damayanti Lantai Basement Grand Indonesia Mall, Jumat (8/1/2016).
Kondisi korban pun disampaikannya, sudah dalam kondisi lebih baik jika dibandingkan saat Mirna diantarkan ke klinik oleh seorang pegawai Cafe Olivia, seorang petugas keamanan dan sahabat korban. Kondisi warga Jalan Sunter Garden Blok D 3 No 10 RT 05/18 Sunter Agung, Sunter, Jakarta Utara itu pun disampaikannya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Sehingga, lanjutnya, seperti pada pasien pingsan umumnya, dirinya melakukan pertolongan pertama kepada perempuan kelahiran Jakarta, 30 Maret 1988 itu, diantaranya memberikan oksigen, menghitung denyut nadi dan pernapasan.
"Kita rawat nggak sampai lima menit, kemudian suaminya datang dan meminta untuk dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Kita sempet tanya ke suaminya, ada riwayat penyakit nggak? Suaminya bilang nggak, nggak ada riwayat penyakit ini pertama kalinya," jelasnya.
Keputusan sang suami, Arif Setiawan pun diturutinya, Mirna pun dipapah masuk ke dalam mobil untuk diantarkan sang suami menuju rumah sakit. Guna menjaga kondisi Mirna agar tetap stabil, dirinya pun tetap memasangkan oksigen.
"Kita nggak nyangka juga kalau setelah itu dia meninggal. Karena saat dibawa ke sini kondisinya masih bisa dibilang stabil, denyut nadi 80 kali per menit dan itu normal, pernapasannya juga 16 kali per menit normal. Tidak ada tanda-tanda yang mengerikan, kalau dia akan meninggal begitu cepat," ungkapnya.
"Usia pasien juga masih muda, tidak seperti orang ayan, stroke, atau jantungan, hanya pingsan biasa saja. Kita juga tanya temannya yang mendampingi, kata temannya dia habis minum kopi, habis itu dia pingsan," jelasnya.
Namun, penyebab mengapa korban pingsan dirinya belum dapat diketahui lantaran Mirna sudah dibawa sang suami untuk dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Tetapi, berdasarkan pengamatannya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda keracunan pada korban.
"Kondisinya pingsan saja, pandangan kosong, karena kalau tanda-tanda keracunan kan pasti muntah-muntah atau batuk-batuk, maksimal sampai batuk atau muntah darah - karena kalau racun itu kan menyerang pembuluh darah," katanya.
Penulis: Dwi Rizki