TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan POM menerjunkan tim peneliti untuk membantu mengungkap penyebab tewasnya Wayan Mirna Salihin (27).
Kepala Badan POM, Roy Sparringa, mengatakan tujuan penelitian dilakukan untuk mengungkap apakah bahan dasar di kopi itu masuk dalam daftar barang yang diawasi atau tidak.
"Kami berinisiatif terjun ke lapangan meminta sampel kopi, susu yang menjadi bahan baku minuman yang di minum Mirna," tutur Roy saat dihubungi, Selasa (12/1/2016).
Dia menjelaskan, tim peneliti Badan POM mengambil inisiatif bahan baku untuk mengetahui apakah bahan baku kopi di Restaurant Olivier itu aman dan mempunyai izin edar.
Restoran Olivier di Mall Grand Indonesia merupakan tempat Mirna meminum kopi menyebabkan dia langsung tewas.
Dalam hal ini, kata dia, peneliti BPOM tak mengambil sampel kopi yang di minum Mirna. Sebab, itu telah ada di polisi. Pihaknya juga tidak menganggu proses penyidikan di kepolisian.
"Sementara ini, kami menemukan kopi mereka tak ada merk dan bukan kopi Vietnam. Hanya penyajian ala Vietnam. Semua diproses sendiri bahan baku digiling sendiri," kata dia.
Sekarang, dia menambahkan, bahan baku itu sedang diuji di laboratorium. Untuk hasil, pihaknya belum dapat menyampaikan kepada publik apakah memenuhi standar keamanan atau masuk dalam daftar barang yang selama ini diawasi BPOM atau tidak.
Sedangkan, pengungkapan kasus Mirna, menurut dia, itu menjadi ranah aparat kepolisian. Begitu juga dengan peredaran zat sianida yang menjadi wewenang Kementerian Perindustrian.