"Kami mengawasi. Kami terharu karena kain pembungkus jasad utuh. Tak menimbulkan bau," ucapnya.
Sementara itu, Fiya Trissia (52), saudara sepupu Allya, mengatakan petugas medis memeriksa seluruh bagian tubuh, meliputi leher dan pembuluh darah.
Jasad masih utuh mempermudah petugas mengautopsi jasad.
"Alhamdulillah kulit masih utuh. Rambut masih bagus. Alhamdulillah bersih. Insya Allah Forensik melakukan yang terbaik," ungkapnya.
Ia tidak berani mendekat ke tempat jenazah, hanya ayah Siska saja yang melihat langsung proses autopsi.
"Sampai saat ini tetap di sini. Saya tidak berani lihat. Di dalam forensik sama polisi. Ayah menunggu di dalam di samping jenazah," kata dia.
Berdasarkan informasi yang didapatkan pihak keluarga dari petugas medis, Fiya menambahkan ada penggesekan keras mengakibatkan pembuluh darah pecah.
"Yang paling jelas di Servikal 1 sampai 5 (saraf tulang belakang dari tujuh pertama vertebra sumsum tulang belakang)" tambahnya.
Setelah berlangsung sekitar dua jam, proses autopsi selesai dilakukan.
Aparat kepolisian bersama dengan petugas medis berangsur-angsur meninggalkan lokasi.