Menurut Krishna, pihaknya kini sedang memburu tersangka sejak Rabu malam.
Begitu juga dengan Kan Wai Ming, kepolisian pun masih mememburunya.
"Sementara, kami mendapat informasi yang bersangkutan (Randall Cafferty,-red) masih berada di Indonesia. Kalau ditangkap di Indonesia, 1000% akan di proses di Indonesia," kata dia.
Atas tindak pidana itu, Randall dijerat Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian serta Pasal 191 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Kemudian Pasal 83 dan Pasal 84 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Pasal 77 dan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran juncto Pasal 73 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, dan Pasal 359 KUHP.
Sementara itu, Kan Wai Ming, dijerat Pasal 122 huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Pasal 185 juncto Pasal 42 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Serta pasal 42 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.