TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi penyelidik kasus kematian Wayan Mirna Salihin menyebut tas tangan yang ditaruh di atas meja, sehingga menghalangi pandangan kamera CCTV Olivier Cafe disebut sebagai modus oleh polisi.
Itu terdengar dalam sebuah rekaman yang bocor saat polisi menginterogasi manajer Olivier Cafe.
Di rekaman itu, terdengar polisi mencari gelagat-gelagat aneh Siska yang memesankan es kopi Vietnam untuk Mirna.
Dalam rekaman itu terdengar suara Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Komisaris Mustakim dan sejumlah polisi lainnya.
Kemudian, terdengar pula suara ayah Mirna, Dermawan Salihin, lalu, manajer kafe, dan seorang lainnya dari pihak Olivier Cafe.
Manajer Olivier Cafe, dalam rekaman itu menjelaskan kronologis saat Siska memesan minuman.
Jessica alias Siska hanya sendirian saat tiba di kafe sekitar pukul 16.09 pada Rabu (6/1/2016).
Dia lekas memesan 3 minuman, yaitu es kopi Vietnam yang dicampur sianida, Cocktail dan Fashioned Sazerac.
Setelah memesan, Siska langsung ingin membayar.
Padahal, minumannya saja belum selesai.
Maka, usai memesan Siska sempat duduk di mejanya sebentar, tetapi lekas kembali untuk membayar bill.
Pihak karyawan sempat mempertanyakan, tapi oleh Siska dijawab dia ingin memberikan suprise untuk temannya.
Akhirnya, dilayani, lalu, Siska kembali ke meja dengan sebuah tas tangan bertuliskan Olivier Cafe.
"Ini jarang sekali dilakukan pengunjung kami," kata Manajer tersebut dalam rekaman.
Tas tangan bertuliskan Olivier Cafe itu kemudian diletakkan di atas meja oleh Siska.