TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ade Friyoza Wijaya alias Ade Badak (38), pelaku utama pengeroyokan aparat kepolisian.
Dia ditembak mati di Jalan Kolonel Sutomo pada Kamis (21/1) sekitar pukul 23.00 WIB.
Seorang saksi mahkota yang telah diperiksa aparat kepolisian memberikan keterangan mengenai peran Ade Badak saat melakukan pengeroyokan polisi di Jalan Slamet Riyadi IV RT/RW 12/04, Kelurahan Kebon Manggis, Matraman.
"Keterangan saksi mahkota, Ade Badak memegang golok saat Iptu Prabowo menahan saat mau masuk ke rumah Mami Yola," tutur Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Eko Daniyanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/1/2016).
"Ketika ada sambitan-sambitan, Prabowo menghindar, saat itu Badak menghujam pada badan sebelah kanan Prabowo".
Di kesempatan itu, Prabowo tak seorang diri melakukan serangan.
Ada tiga sampai empat tersangka menggunakan samurai, pisau belati, dan celurit.
Sampai saat ini, aparat kepolisian masih mengejar mereka.
Setelah Prabowo menderita luka, Ade Badak bersama dengan kawan-kawan yang lain masuk ke rumah Mama Yola, bandar narkoba, untuk mengejar Bripka Taufik, Petrik dan dua orang informan.
"Itu kenapa yang menjadi target utama Ade Badak. Dia yang memimpin saat itu," katanya.
Aparat Polres Metro Jakarta Timur dibantu Polda Metro Jaya menembak mati pelaku pengeroyokan polisi di Jalan Slamet Riyadi IV RT/RW 12/04, Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur.
Ade Friyoza Wijaya alias Ade Badak (38), pelaku pengeroyokan polisi, ditembak di Jalan Kolonel Sutomo pada Kamis (21/1) sekitar pukul 23.00 WIB.
Dia tewas seketika di tempat itu setelah menderita tiga luka tembak.