TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edi Darmawan Salihin, selaku orang tua Wayan Mirna Salihin (27), mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Senin (1/2/2016) sekitar pukul 14.20 WIB.
Dia datang seorang diri menuju ke ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Dia memakai kacamata dan baju kemeja berwarna hitam.
Dia menilai penetapan status tersangka Jessica Kumala Wongso (27) sesuai perkiraan.
Sudah lama, dia meyakini Jessica sebagai pembunuh anaknya.
"Tanggapannya ya memang pelakunya kalau bukan tukang kopi ya dia (Jessica,-red)" kata Darmawan kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/2/2016).
Beberapa waktu lalu saat mendatangi Mapolda Metro Jaya, dia menuding ada seseorang berbohong menceritakan mengenai insiden anaknya meminum es Kopi Vietnamese di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1).
Setelah kejadian itu, Jessica Kumala Wongso bercerita kepada dia, Jessica hanya minum air putih.
Sementara itu, di bon daftar minuman tak ada air putih.
Di bon itu tertera tiga minuman, yaitu dua koktail dan satu es Kopi Vietnamese.
Informasi daftar minuman yang dipesan di Cafe Olivier disampaikan Jessica kepada Darmawan saat bertemu di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.
Di rumah sakit itu, Mirna menghembuskan napas terakhir.
"Kan saya bilang Jessica itu banyak bohongnya. Ternyata benar kan terbukti kata polisi ternyata benar. Dari awal saya sudah bilang kenapa dia bohong. Dia minum mineral ternyata alkohol bagaimana?" kata dia.
Dia mengaku puas terhadap kinerja aparat kepolisian selama mengungkap kasus tersebut.
Oleh karena itu, sejak awal dia mengizinkan jasad anaknya supaya menjalani autopsi.
"Iya, sangat profesional. Jadi makanya saya mengizinkan anak saya di autopsi. Ya Insya Allah, Allah maha besar, terbukti toh. Tinggal kelanjutan gimana kami tak tahu," kata dia.
Di kesempatan itu, tujuan kedatangan Darmawan untuk menjalani pemeriksaan.