Ia baru bertemu dengan Jessica sewaktunya putrinya berada di RS Abdi Waluyo, Jakarta.
"Kalau Hani pernah ke rumah. Kalau Hani nggak ada masalah. Saya juga pernah (bicara) dengan Hani," terangnya.
Baca Juga: Jessica dan Dita, Dua Wanita Beda Kasus
Darmawan yakin menantunya tidak terkait dengan tewasnya Mirna. "Arif baik, pekerjaannya baik. Dia pekeraannya wiraswasta," ujar Darmawan.
Meski begitu, Darmawan yang juga seorang pemilik perusahaan itu mengaku tidak mengetahui detail perihal usaha yang dijalani oleh menantunya itu.
"Saya nggak tahu, kalau nggak salah bidang hasil bumi
Bapaknya ada. Bapaknya nggak ikut-ikut, sudah pensiun. (Bukan) anggota, dia wiraswasta," terangnya.
Wayan Mirna Salihin tewas seusai meminum es kopi Vietnam yang dipesan oleh temannya, Jessica Kumala Wongso di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, 6 Januari 2016 lalu. Saat itu, ada seorang perempuan bernama Hani yang datang bersama Mirna dan meminum minuman jenis lain yang juga dipesan oleh Jessica.
Dari penyelidikan polisi, ditemukan zat racun sianida dari sisa kopi yang diminum dan dari lambung Mirna.
Polisi menetapkan Jessica sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Mirna pada Jumat, 29 Januari 2016 dan menangapkapnya di hotel sehari kemudian.
Mirna dan Jessica sendiri merupakan teman lama. Keduanya kuliah dengan jurusan berbeda di Billyblue Collage of Design, Sydney, Australia. Sementara, Arief Soemarko menempuh pendidikan di kota lain, Melbourne, Australia.
Sebelum ditahan polisi, Jessica pernah membantah kabar hubungan sejenis dirinya dengan Mirna. Ia mengaku tidak tertarik dengan perempuan.
Meski begitu, Jessica mengakui mengenal Arief Soemarko suami Mirna sebelum keduanya menikah. Namun, Jessica jarang bertemu dengan Arief. Dan pertemuannya dengan Arief selalu bersama Mirna.
Sebelum minum kopi bersama Mirna dan Hani, Jessica pernah 'nongkrong' besama Arief dan Jessica di Jakarta.