TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lokasi prostitusi tertua di Jakarta, kawasan Kalijodo, dalam sorotan.
Ini karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengancam akan menutup Kalijodo.
Pekerja seks komersial (PSK) di kawasan itu pun terancam menganggur, jika Ahok benar-benar membuktikan ancamannya.
Penutupan lokalisasi bukan pertama kali terjadi.
Di Surabaya Jawa Timur tahun lalu ramai penutupan lokalisasi Gang Dolly oleh Wali Kota Tri Rismaharini.
Mendapat perlawanan namun Risma tak gentar. Gang Dolly tetap ditutup dan PSK mengganggur.
Baru sebatas ancaman dari Ahok namun sudah mendapatkan perlawanan dari para PSK Kalijodo.
Baca Berita Terkait: PSK Kalijodo Tertawa Ahok Mau Gusur Kalijodo
Salah satunya adalah Mimi (21). Menurut dia, Basuki tidak akan mampu menertibkan kawasan Kalijodo.
"Idiiih..., berani ke sini dia (Ahok)? Awas Mas, bahaya. Cowok-cowoknya sangar-sangar. Banyak kejadian kriminal di sini, Mas. Sekelas Ahok mah ya, sama orang di sini, aduuh..., kagak bisa," kata Mimi dikutip dari Warta Kota.
"Kecuali Ahok ngancurinnya pakai tank, bisa kali. Ha-ha-ha! Datang saja sini kalau berani. Duh, saya sih serem lihatnya kalau beneran warga di sini ngamuk-ngamuk. Saya saranin, hati-hati," kata Mimi, saat duduk di depan sebuah klub tempat dia bekerja di Kalijodo.
Mimi mengatakan, kebanyakan pengawas atau penjaga di beberapa klub dan pub di kawasan Kalijodo merupakan preman kelas kakap.
Bahkan, kata dia, kecuali Ahok hancurkan Kalijodo pakai tank.
Baca Juga: Warga Tidak Yakin Ahok Bisa Gusur Kalijodo
Lalu bagaimana tanggapan Ahok?
"Ya udah nanti kita minta kirim tank ke sana he-he-he," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).
Ahok memaparkan, Pemprov DKI hanya melaksanakan tugasnya untuk memberikan keamanan kepada warganya.
"Kita hanya melaksanakan tugas kok," lanjut Ahok.
Baca Juga: Kapolda Metro Tidak Takut Gusur Lokalisasi Kalijodo