TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Herman Dionne, pengacara Juniar Arifin (35) alias Begeng yakin bahwa kliennya itu bukanlah seorang 'predator', atau maniak seks terhadap anak-anak.
Menurutnya, pelaku penculikan dan pembunuhan atas Jamaluddin (7) bocah SD asal Depok itu tidak pantas dihukum mati.
Sebab, kata Herman, sama sekali tidak ada perencanaan dalam pembunuhan yang dilakukan Begeng.
Dilihat dari motifnya, kata Herman, pelaku membunuh korban karena panik rumahnya dikepung polisi, sementara saat itu, korban menangis.
"Karenanya, pelaku membekap korban dengan bantal, namun akhirnya meninggal dunia. Jadi, pembunuhan terjadi spontan dan tidak direncanakan," kata Herman kepada Warta Kota, Kamis (11/2/2016).
Selain itu kata Herman, motif penculikan yang dilakukan Begeng kepada Jamal karena Begeng butuh uang untuk menutupi biaya pernikahannya.
Karenanya, Begeng menculik Jamal dan akan meminta uang tebusan ke keluarganya.
"Dia berencana menikah 5 Maret ini. Undangan sudah disebar, catering sudah dipesan. Lalu pelaku merasa masih butuh uang, dan akhirnya timbul ide menculik Jamal," kata Herman.
Karenanya kata Herman, Begeng bukanlah paedofil dan cukup yakin bahwa tidak ada kekerasan seksual yang dilakukan Begeng pada Jalam.
"Saat saya tekan, dia mengaku tidak melakukan kekerasan seksual ke korban. Dia sampai sumpah-sumpah kalau dia bukan paedofil," kata Herman.
Karenanya, tambah Herman, jika polisi menetapkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Begeng dalam sejumlah pasal berlapis lainnya, hal itu sah-sah saja.
Namun di pengadilan, dirinya akan coba meluruskannya dan berupaya agar Begeng dihukum sesuai dengan perbuatannya, tetapi tidak dihukum mati.
Mengenai fakta bahwa Begeng cukup lama mengintai korban, menurut Herman, Begeng memang mengenal Jamal cukup lama.
Bahkan dari pengakuannya, Begeng mengaku menyayangi Jamal namun tidak dalam hal seksual. "Pelaku ini punya anak satu dari perkawinannya yang pertama. Tapi anaknya dibawa sama istrinya. Jadi dia memang suka anak-anak dalam batas dianggap seperti anaknya sendiri yang dibawa istrinya itu," kata Herman.