TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat ini berubah menjadi orang yang paling dibenci oleh warga kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara.
Rencana mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok untuk menata ulang Kalijodo menjadi alasan utama.
Ayi termasuk yang kesal dengan Ahok.
Penjaga kios di Kalijodo ini mengaku sudah lebih dari 20 tahun mendiami Kalijodo.
Dia menyebutkan jika dirinya pindah ke tempat baru belum tentu akan punya penghidupan seperti saat ini.
"Dia (Ahok) memang bisa jamin di Rusun, saya masih bisa beri makan keluarga. Memang ada pekerjaan yang mau dia beri ke kami," katanya dengan raut wajah kesal di depan kiosnya, Kalijodo, Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Sikap Ahok yang langsung memberikan surat peringatan tanpa mengajak warga berdialog terlebih dahulu turut disesalkan Ayi.
Pendapat senada dituturkan Nia, warga Kalijodo. Menurutnya, Ahok dapat meniru langkah Walikota Surabaya, Tri Risma Harini ketika menertibkan Lokalisasi Dolly.
"Masa Ahok tidak bisa meniru Bu Risma. Ajak kami bicara dulu. Nanti solusinya bisa lebih baik kalau kita sudah bicara sama-sama," kata Nia.
Nia yang menyatakan pendapatnya dengan air muka kesal, menyebutkan cara Gubernur DKI Jakarta yang langsung meminta warga mengosongkan rumah, telah menghinakan warga Kalijodo.
"Saya kasi tahu ya. Warga di sini, tidak semuanya terlibat prostitusi," katanya dengan nada tinggi.
Sedangkan, Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih mendata warga yang tinggal di Kalijodo.
Beberapa warga di bagian Jakarta Barat, bahkan sudah pindah ke Rumah Susun Pulogebang, Jakarta Timur.