TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ledakan tabung gas di kediaman Zainaldi (39) di Kompleks Graha Raflesia, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis (18/2/2016), berawal ketika Zainaldi tengah mengutak-atik keran tabung gas di lantai bawah.
Tak lama kemudian, terdengar ledakan cukup keras sehingga mengakibatkan robohnya atap rumah Zainaldi. Adapun Zainaldi diduga sebagai pengoplos gas.
"Pas ada ledakan itu, anak pertama Zainaldi, Si Syahreza (13), langsung turun ke bawah lalu lihat ruang tamu sama dapurnya sudah terbakar," kata Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/2/2016).
Setelah ledakan, anak Zainaldi, yakni Syahreza menemukan ibunya, Agustina, terkapar di lantai.
Syahreza bersama dengan adiknya, Gaisha (7), kemudian berlari mencari Zainaldi untuk meminta pertolongan.
Zainaldi pun mencari kunci mobil dan membawa istri serta anaknya yang paling kecil, Alfard (2), keluar dari rumah.
Mereka semua dibawa Zainaldi ke Rumah Sakit Ciputra, Citra Raya, untuk dirawat. Dari kejadian ini, Alfard dinyatakan meninggal di tempat.
Sementara itu, Agustina kritis dengan 93 persen luka bakar. Kemudian anak kedua Zainaldi mengalami luka bakar 80 persen dan dirawat intensif di rumah sakit.
Zainaldi sendiri mengalami luka bakar 26 persen, namun kondisinya sudah membaik. Sejauh ini, polisi belum memeriksa Zainaldi.
"Zainaldi ini kan pelaku sekaligus korban. Kami tunggu kondisinya membaik dulu, sekarang belum diperiksa," kata Irman. (Andri Donnal Putera)