TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Apa yang diingat saat mendengar DPRD DKI Jakarta?"
Kalimat itu ditanyakan kepada 400 responden yang merupakan warga Ibu Kota Jakarta.
Berdasarkan pertanyaan di atas, hasil survei yang dilakukan oleh Populi Center memaparkan, 51,8 persen warga mengatakan "Tidak Tahu", sedangkan 13,5 persen mengatakan "Korupsi", dan 7,3 persen mengatakan "Ribut Terus".
Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka itu, selaras dengan ketidakpuasan warga Jakarta dengan kinerja DPRD DKI Jakarta.
"Selain itu masyarakat juga merasa DPRD DKI belum mewakili aspirasi warga. 61,5 persen warga merasa DPRD DKI tidak mewakili rakyat," ujar Peneliti Populi Center, Nona Evita di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Terkait dugaan keterlibatan sebagian anggota DPRD DKI Jakarta dalam kasus Uninterruptible Power Supply (UPS), warga mengatakan percaya anggota DPRD terlibat.
"Sebanyak 45,2 persen warga percaya, sedangkan 41,2 persen mengatakan tidak tahu," lanjut Nona.
Survei dilakukan kepada 400 responden yang tersebar di semua wilayah kota/kabupatan se-provinsi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
Survei Populi Center dilakukan pada tanggal 13-17 Februari 2016. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error 5 persen.
Survei menggunakan metode acak bertingkat dan dibiayai melalui kas internal Populi Center.