TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kompleks Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, terkesan menutup-nutupi informasi penggerebekan narkotika di lokasi tersebut.
Seorang wanita paruh baya pemilik warung di kompleks Kostrad membenarkan ada penangkapan sejumlah orang pada Senin (22/2/2016).
"Iya, kemarin ada penangkapan sejumlah anggota TNI di sini. Tetapi saya ogah nanggapin, takut juga," ujarnya tanpa mau menyebut nama ditemui di kompleks Kostrad, Selasa (23/2/2016).
Ada penangkapan membuat sebagian besar warga komplek Kostrad geram. Ini karena lingkungan tempat tinggal dijadikan lokasi transaksi narkoba.
Mereka tak hanya marah kepada pelaku, tetapi kepada sejumlah wartawan yang menanyai identitas sejumlah oknum yang terlibat.
Menurut seorang pria mantan prajurit TNI, warga Kompleks Kostrad sangat sensitif jika tempat tinggalnya disebut lahan transaksi narkoba.
"Sudah, kamu tak usah nanya-nanya. Di sini tak ada narkoba. Nanti kalau kalian main seenaknya nanya yang tak mendasar, saya laporkan ke dalam," tutur pria itu ditemui di kediamannya Jalan Dharma Putera III, Komplek Kostrad.
Berdasarkan pengamatan pada Selasa sore, situasi di Kompleks Kostrad, Tanah Kusir terlihat sepi. Hanya ada warga beraktivitas di rumah masing-masing.
Tak ada aparat kepolisian maupun prajurit TNI melakukan penggerebekan. Selain itu, tak terlihat pemasangan garis polisi sebagai tanda telah terjadi tindak pidana di sana.
Tiga anggota Kostrad positif menggunakan zat adiktif. Mereka yaitu, Sertu AS/Sintel Kostrad, dia positif Amphetamin dan Methamin. Kopka N/Ajen Kostrad, dia positif Morphin. N, pemeriksaan masih didalami sebab saat ditangkap sedang mengonsumsi obat batuk.
Sementara itu, Kopka B/Pal Kostrad, dia positif Amphetamin dan Methamin. Selain itu, dari pemeriksaan awal B terindikasi merupakan pengedar dan salah satu backing judi Togel.
Mereka ditangkap bersama enam orang sipil yaitu H, O, J, S, dan SU. Mereka warga sipil tinggal di komplek perumahan kostrad. Mereka positif pemakai, dan salah satu diantaranya berperan sebagai kurir.
Sementara itu, orang sipil lainnya, Ivan Haz, anggota DPR RI dari Fraksi PPP. Dia positif narkoba dari pemeriksaan awal. Dia diduga mendapatkan barang dari Serka B yang memang diindikasi pengedar.
Selain aparat TNI dan warga sipil, bersama mereka ditangkap lima polisi yang membeli barang dari Serka B. Mereka yaitu, Briptu E Polres Jakarta Selatan, tugas di KPK, Aiptu A bertugas di Mabes Polri. Bripka AB Polsek Kebayoran Lama, Aipda W Polres Jakarta Selatan, Aiptu A Polres Tangerang Selatan.