News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Djarot: Astagfirullah, PDIP Bukan Tipe Partai Pragmatis

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memberikan keterangan mengenai aturan plastik berbayar kepada para awak media, setelah memberikan sambutan dalam perayaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 di Bundaran Hotel Indonesia, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (21/2/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, enggan menuruti kemauan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menamakan dirinya Teman Ahok.

Djarot menjelaskan, dia sudah menjadi kader PDIP sudah cukup lama.

Saat ini, Djarot juga menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Pengkaderan dan Organisasi.

Djarot  masih percaya bahwa Indonesia membutuhkan partai politik.

"Saya masih percaya betul, bahwa negara yang demokratis membutuhkan partai politik," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).

Oleh karena itu, Djarot enggan bila diminta untuk keluar dari PDIP demi menjadi bakal calon gubernur Basuki atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Apalagi, PDIP memiliki sejarah yang sangat panjang di Indonesia.

PDIP, kata Djarot, sudah berdiri pada 1926, di mana pada saat itu Indonesia belum merdeka.

PDIP, lanjut dia, memiliki peran yang begitu besar dalam perjalanan karirnya di dunia politik.

Menurut Djarot, PDIP tidak akan ingkar janji seperti yang disebutkan Teman Ahok yang sebelumnya mengatakan PDIP tidak akan mendukung Ahok-Djarot pada Pilkada.

"Astagfirullah. PDIP bukan tipe partai pragmatis, tapi ideologis. Yang cita-citanya bukan hanya kepentingan partai, tapi mensejahterahkan rakyat. Mewujudkan sila ke-5 Pancasila," ucap Djarot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini