Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilihan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih jalur independen dan menggandeng PNS DKI Jakarta Heru Budi Hartono maju dalam Pilkada DKI sangat menarik.
Apalagi Pilkada Jakarta menjadi barometer nasional dan mendapat publikasi media yang masif.
Sikap Ahok tersebut pasti punya alasan yang sangat kuat.
Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, Ahok punya pengalaman dengan partai politik (Parpol), pasti merasakan perlakuan partai.
Kalau sekarang Ahok tidak maju melalui partai politik pasti Ahok tidak mau disibukan permintaan dan persyaratan partai yang macam-macam.
Demikian juga ketika terpilih nanti, ia tidak mau disandra kepentingan partai.
Dengan demikian, dia yakin, Ahok siap berhadap-hadapan dengan partai politik dalam Pilkada Jakarta.
Seandainya menang pun Ahok akan berhadap-hadapan dengan Parpol yang ada di DPRD.
Dia menilai pilihan Ahok itu tidak mudah.
Tetapi jika Ahok berhasil ini pukulan telak bagi partai politik.
"Dengan sikap dan pilihan Ahok seperti ini di DKI, maka harga parpol jadi jatuh," ujar sebastian kepada Tribun, Senin (7/3/2016).
Hal ini tentunya sangat menguntungkan calon yang lain yang mau maju.
"Jika parpol tetap meminta mahar yang tinggi dikhawatirkan tidak ada yang bersedia melawan Ahok kecuali ditugaskan partai," katanya.
Soal calon wakil yang dari PNS, menurut Sebastian, itu tidak masalah.
Ahok pasti menilai orang ini punya kapasitas dan integritas yang mumpuni.
Dia pun yakin, Ahok samasekali tidak mempertimbangkan unsur politik dalam memilih wakilnya.
"Semua pilihan ini tentu sudah diperhitungkan oleh Ahok. Baik sebelum maupun setelah pilkada," ucapnya.