News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemprov DKI Disabotase

Taufik: Ahok Jangan Main Tuduh Sabotase, Sekarang Terbukti Itu Pencurian

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki dianggap terburu-buru dan asal bunyi (asbun) terkait banjir di DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menyesalkan karena Ahok dengan seenaknya menyebut kasus tersebut merupakan sabotase.

"Makanya, Ahok jangan main menyimpulkan, main tuduh saja kalau itu sabotase! Sekarang terbukti kan? Kalau itu adalah pencurian," kata Taufik di Jakarta, Kamis (10/3/2016).‎

 Karena itu, agar kasus itu tidak terulang lagi, ia meminta agar dilakukan pengawasan ketat untuk saluran air.

Termasuk dengan memasang CCTV untuk memantaunya, termasuk ke dalam saluran air.

"Kalau perlu, pasang CCTV di dalam saluran air. Biar terpantau, air itu tersumbat atau memang ada yang sengaja menyumbat," katanya.

Bahkan, ia juga meminta agar Dinas Tata Air menyiapkan pasukan khusus untuk mengawasi dan membersihkan gorong-gorong.

"Dinas Tata Air, harus belajar seperti Pasukan Katak. Masak, kemarin yang ngurus saluran air seperti itu aja, sampai Kopaska (Komando Pasukan Katak) yang turun. Makanya Dinas Tata Air, bentuk pasukan khusus sendiri. Kami pasti dukung," katanya.‎‎

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menyatakan bahwa kulit kabel yang menyumbat di saluran air Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, merupakan sabotase.

Namun, setelah kasus itu diselidiki pihak kepolisian, baru diketahui bahwa kasus itu bukan sabotase, melainkan pencurian kabel.

Hal tersebut, diungkapkan setelah Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mujiyono, bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Masalah kabel tadi sudah katakan, pelakunya sudah ketangkap. Ternyata memang pencurian kabel. Mereka membobok saluran air di dalam," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2016).

Menurut laporan dari polisi, pelaku pencurian tersebut merupakan sindikat.

Diduga juga telah dilakukan sejak tahun 2013 lalu.

Yaitu dengan mengambil bagian besi atau tembaganya, kemudian dijualnya.

"Kayaknya bukan cuma di situ. Saluran lainnya juga bisa ada, makanya harus diselidiki. Dia spesial mengambil kabel-kabel bekas PLN. Mungkin besok akan disampaikan (dirilis) Kapolda," katanya.‎ (Mohamad Yusuf )

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini