News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Perludem: Independen Bukan Deparpolisasi

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JELANG PELANTIKAN - Walikota dan Wakil Walikota Surabaya terpilih periode 2015-2020 Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana memberikan keterangan pers jelang pelantikan di RM Handayani, Minggu (14/2). Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana akan dilantik di Gedung Grahadi sesi ke-2 pada Rabu (17/2). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem) Titi Anggraini menilai ucapan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menyebut calon kepala daerah yang maju dari jalur independen mempunyai nafsu mencari jabatan adalah pernyataan yang wajar.

Sebab, setiap calon kepala daerah pasti ingin merebut kekuasaan tapi dilakukan secara konstitusional.

"Kita harus lihat dulu konteks Risma ngomong seperti itu apa. Tapi yang pasti MK sudah mengesahkan jalur independen sah dan sesuai dengan undang-undang," ujar Titi saat dihubungi, sabtu (12/3/2016).

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Risma mempunyai alasan maju melalui parpol.

"Kenapa aku tidak independen, kalau independen aku punya nafsu untuk cari jabatan itu," ujar Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (11/3/2016).

Bahkan MK, kata Titi sedikit mempermudah calon kepala daerah yang ingin maju sebagai calon independen.

"Bila sebelumnya harus mengumpulkan dukungan minimal 7,5 persen dari jumlah penduduk di suatu daerah, kini calon independen hanya dibebani 7,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT)," terangnya.

Titi menganggap calon kepala daerah yang maju melalui jalur independen sebagai fenomena biasa dan tidak ada upaya untuk melakukan deparpolisasi. "

Ini juga banyak terjadi di daerah dan biasa saja ada yang menang maupun kalah," ucapnya.

Kedepannya, Titi tidak mempermasalahkan bila calon kepala daerah ingin maju melalui jalur parpol maupun independen.

"Kalau memang kader partai ya sebaiknya dari partai. Tapi kalau dukungan masyarakat banyak ya lebih baik jalur independen," saran dia.

Sebab selama ini, kata dia, belum ada hasil kajian yang komprehensif soal kualitas kepala daerah yang maju dari independen lebih bersih dari pada yang maju lewat parpol atau sebaliknya.

"Harus dikaji dulu secara mendalam. Tapi yang penting lewat jalur apapun, calon kepala daerah harus bersih dari korupsi dan peduli kepada rakyat,"pesannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini