TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesedihan masih merundung keluarga, sahabat dan kerabat almarhum mantan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira (65).
Saat jenazah Abubakar hendak dikuburkan, tangis dari keluarga tak bisa dibendung.
Istri almarhum Abubakar, Tri murni tak bisa menahan kesedihan saat jenazah Abubakar dikeluarkan dari peti jenazah.
Air mata mengalir dari mata wanita yang mengenakan pakaian serba putih tersebut.
Istri almarhum Abubakar tak kuasa menyaksikan sang suami harus dikubur bersama tanah.
Meski terlihat sedih, istri almarhum Abubakar tetap menyaksikan pemakaman sang suami di bawah tenda yang telah disediakan.
Selama prosesi pemakaman, istri almarhum selalu memegang tangan kerabatnya.
Tangan itu terus dipegang sampai Tri menabur bunga ke liang lahat almarhum Abubakar.
Prosesi pemakaman almarhum Abubakar dilakukan secara militer.
Tembakan salvo mengawali dimulainya prosesi pemakaman jenderal polisi bintang dua tersebut.
Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira merupakan satu diantara empat korban tewas dalam insiden kebakaran dalam tabung terapi hiperbarik di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Mintohardjo, Jakarta.
Selain Abubakar, insiden ini turut menewaskan anggota DPD RI yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo.
Sementara itu dua orang korban lain adalah Edi Suwandi dan dr Dimas yang masih kerabat Abubakar.