Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memantau kinerja setiap Wali Kota di Jakarta memalui aplikasi laporan warga, Qlue.
Ahok panggilan akrab Basuki, memberikan kata sambutan saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016)
Dalam kata sambutannya, Ahok mengingatkan warga agar aktif dalam melaporkan keluhan mereka melalui aplikasi Qlue.
Menurutnya penilaian warga menjadi tolak ukur kinerja pejabat, semial Wali Kota, Camat, dan Lurah.
"Di situ bisa laporin apa saja. Misalnya, genangan, sampah, lampu mati, foto saja terus lapor lewat Qlue. Ini akan mengirim peringatan," ujar Ahok, Kamis (17/3/2016).
Peringatan di Qlue akan muncul berupa lampu berwarna merah, kuning, dan hijau.
Kalau laporan warga tidak ditindaklanjuti dalam sesegera mungkin, maka warna peringatannya akan merah.
"Kalau laporan warga tidak diurus Lurah, sehingga merah terus tidak jadi kuning atau hijau, wassalam sudah, kita ganti Lurahnya," ungkap Ahok.
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016)
Ahok menjelaskan, kalau laporan warga yang tidak ditindaklanjuti terdapat di beberapa wilayah, maka Wali Kota yang terancam akan diganti.
Bahkan, Ahok sempat mengancam mencopot Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, karena banyak wilayah yang merah.
"Saya langsung WhatsApp Walikota, 'sudah bosan jadi Wali Kota ya? Tuh Camat sama Lurah lu urusin'," ucap Ahok.
"Langsung cepat-cepat menghadap, dia bilang, 'tidak pak, itu salah paham pak, pasti cepat pak'. Sudah saya ancam dua sampai tiga kali mau dipecat ini Wali Kota," tambah Ahok.