TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengendara ojek online terpaksa melepas atribut jaket dan mengganti helm saat melewati kerumunan aksi pengunjuk rasa.
Berdasarkan pemantauan pada Selasa (22/3/2016) sekitar pukul 10.25 di Jalan Gerbang Pemuda, sekitar lima pengendara ojek online menukar atribut mereka.
Mereka telah menyiapkan jaket tanpa embel-embel perusahaan ojek online. Selain itu, mereka mengganti helm dengan helm biasa. Semula di helm itu tertulis atribut ojek online.
Sementara itu, penumpang ojek online diminta untuk melepaskan helm. Mereka tak menggunakan helm selama melewati kerumunan massa pengunjuk rasa.
"Kami mengantisipasi hal tak diinginkan. Ini di depan jalan mau ke DPR ada kerumunan massa. Saya saja ganti jaket dan helm," tutur salah seorang pengendara ojek online yang tak mau disebutkan namanya, Selasa (22/3).
Sementara itu, situasi arus lalu lintas di Jalan Gerbang Pemuda terpantau padat. Aparat kepolisian telah menutup akses jalan menuju ke depan gedung DPR/MPR.
Sebanyak 5.000 personel Polda Metro Jaya dibantu prajurit TNI dan Mabes Polri dikerahkan mengamankan aksi unjuk rasa puluhan ribu pengemudi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) dan Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum.
Para peserta aksi melakukan aksi turun ke jalan menuntut pemerintah menutup aplikasi angkutan online yang menggunakan mobil plat hitam. Aksi unjuk rasa ini akan berlangsung di depan gedung DPR dan Istana Merdeka pada Selasa (22/3/2016) sekitar pukul 10.00 WIB-18.00 WIB