News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tuti Deg-degan Saat Tahu Dipanggil Ahok

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maryati alias Tuti

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Maryati alias Tuti tengah duduk di Taman Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Di tengah rerumputan yang setiap hari dirawatnya, Tuti sempat terkejut, saat seorang polisi dan satpam mencarinya.

Wanita berusia 55 tahun itu, ternyata masih belum mengira dapat melangsungkan pertemuan dengan orang nomor satu di DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Tuti merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Pertamanan dan Pemakaman Suku Dinas Jakarta Pusat. Saat tengah melangsungkan aktivitasnya membersihkan taman pagi hari tadi, Tuti tidak menyangka akan dicari-cari oleh Ahok. Bahkan dia mengira dipanggil oleh Ahok karena ingin dimarahi.

"Deg-degan, takut Ahok marah-marah," ujar Tuti di area taman Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).

Apalagi, yang diinstruksikan Ahok untuk mencari Tuti adalah seorang satpam dan petugas kepolisian. Tuti yang tengah membersih-bersihkan taman itu, akhirnya menyambangi Balai Kota, Jakarta Pusat, berkisar pukul 08.00 WIB.

"Tadi pagi saya dicariin sama Pak Ahok, lagi duduk di patung itu," ucap Tuti seraya menunjuk patung di depan gerbang Balai Kota.

"Dicariin karena ngomel-ngomelin pendemo. Katanya, saya ada di Facebook. Lagi iseng banget dah ah foto-foto saya lagi bersihin taman," lanjut dia.

Setelah datang ke Balai Kota, bukannya dimarahi, Ahok malah mengapresiasi Tuti. Ahok memuji keberanian Tuti menggetok para pendemo dengan sapu yang digunakannya.

"Iya Pak Ahok bilang, 'Saya kasih ponsel, lain kali difoto saja. Nanti saya usirin, saya getok pakai sapu,'," kata Tuti.

Oleh Ahok, Tuti diberikan ponsel pintar bermerek Samsung J5. Dan akan digunakannya untuk memotret oknum yang merusak tanaman. Alasannya, dia sangat kesal bila ada oknum yang merusak tanaman yang setiap hari dirawatnya.

Tuta mengaku suka bercocok tanam. Di rumahnya di Pondok Gede, Tuti merawat beberapa tanaman, yaitu buah jeruk dan pandan. Bahkan dia juga menanam cabai di depan taman yang ada di Balai Kota.

"Itu di depan Balai Kota, saya nanem cabe, baru satu yang numbuh. Kalau di rumah saya suka nanem jeruk sama pandan," ceritanya.

Diberitakan sebelumnya, Tuti kesal taman yang rajin dirawatnya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, diinjak-injak oleh pendemo pada Selasa (23/3/2016). Tuti menyampaikan kekesalannya kepada Ahok. Dia mengatakan tidak suka kalau taman yang dirawatnya dirusak oleh pendemo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini