TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menpora Adhyaksa Dault meminta pendukungnya untuk tidak menjadikan Car Free Day (CFD) sebagai ajang politik dukung mendukung seseorang dalam Pilgub DKI 2017.
“Saya minta kepada pendukung saya, jangan pernah menjadikan Car Free Day untuk mengkampanyekan saya, masih banyak cara lain yang tidak mengganggu kenyamanan warga, kita harus kembali ke tujuan awal Car Free Day," ungkap Adhyaksa, Minggu Pagi(27/03/2015)
Adhyaksa menjelaskan, kalau kita pelajari sejarah Car Free Day ini, tujuannya untuk mengurangi pencemaran udara di Kota-Kota besar yang disebabkan kendaraan bermotor, kemudian ini berkembang.
Jadi isu-isu di Car Free Day ini diutamakan yang bernuansa lingkungan atau yang mengajak masyarakat melakukan kebaikan, lebih luasnya isu-isu yang terkait kepentingan nasional Indonesia, seperti keamanan, anti korupsi, pelestarian budaya, pendidikan, ajakan berkolaborasi, promosi wisata, produk lokal, promosi acara-acara komunitas dan aksi-aksi unik dari anak-anak muda, dll.
“Semua pendukung kandidat Gubernur DKI pastilah berbeda pilihan, tapi semua harus bersatu dalam isu-isu anti korupsi, lingkungan hidup, pelestarian budaya, promosi pariwisata, kuliner, produk lokal dan kampanye-kampanye positif lainnya, dan itu bisa kita dapatkan di Car Free Day, kalau mau lebih seru lagi, ayo kita main musik bersama atau naik gunung bareng-bareng," papar mantan Menpora yang dikenal jago bermain musik ini.
Disinggung mengenai kehadirannya di Car Free Day pada minggu pagi tadi (27/03/2015), Adhyaksa Dault mengatakan, dia sebagai warga biasa juga butuh olahraga.
“Saya sangat suka olahraga, utamanya mendaki gunung, ini untuk keseimbangan jiwa, beda dengan di Gunung yang sepi, di Car Free Day ini seru, kita gak capek lari, karena banyak atraksi menarik dan kampanye positifnya dari anak-anak muda," jelas Adhyaksa Dault yang hingga kini sudah mendaki sekitar 60-an gunung di dalam dan luar negeri itu.