Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerindra lebih melirik mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketimbang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko.
Kedua nama masuk bursa buruan Gerindra untuk dicalonkan dalam Pilgub DKI Jakarta, mengimbangi kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju lewat jalur independen.
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono, mengakui partainya lebih dekat dengan Sjafrie karena secara emosional lebih dekat dengan Prabowo Subianto.
"Jelas Sjafrie Sjamsoeddin lebih dekat dengan Pak Prabowo karena satu angkatan di Akmilnya dan Pak Prabowo sangat mengenal karakter kepemimpinan Sjafrie Sjamsoeddin sejak sama-sama menjadi taruna," kata Arief ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Sedangkan Moeldoko, kata Arief, pernah menjadi junior Prabowo di TNI dan pemegang Bintang Adimakayasa dan berhasil menduduki jabatan tertinggi di TNI
"Ini juga bisa jadi pertambangan oleh Pak Prabowo," imbuh dia.
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, mengakui kedua orang ini berpeluang menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena masyarakat menuntut pemimpin mereka berani, bersih dan antikorupsi.
"Tinggal meyakinkan kepada rakyat mereka bersih. Ini tinggal mengolah saja," ujar Djayadi.
Ia mencontohkan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang memiliki pengalaman sebagai Panglima TNI. Moeldoko punya pengalaman dengan pemerintahan serta masyarakat.
Kemudian, Sjafrie Samsoeddin yang memiliki pengalaman menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan. "Ini diperlukan masyarakat DKI," tutur dia.
Djayadi juga melihat Kepala BNN Budi Waseso mempunyai peluang menjadi Gubernur DKI karena pengalamannya.
"Sekarang pengalaman itu apakah relevan menyelesaikan masalah Jakarta? Bisa enggak melebihi Ahok? Bagaimana mereka bisa berhadapan dengan petahana yang dikenal seluruh masyarakat," ujar Djayadi.