News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Ibu Hamit Dievakuasi Saat Banjir Terjang Bekasi

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban banjir dievakuasi.

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Empat ibu hamil dievakuasi petugas dari rumahnya, yang diterjang banjir, di Perumahan Pondokgede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (21/4/2016) petang.

Keempatnya adalah Binti (30), Eka Sulistiawati (28), Nova (41) dan Nauza (30).

"Mereka sudah hamil tua di atas tujuh bulan, kondisinya agak shock karena insiden banjir ini," kata Bidan Puskesmas Kecamatan Jatiasih, Ita Yulia di Posko Pengungsian pada Kamis (21/4/2016).

Ita menjelaskan, dua ibu hamil di antaranya telah dievakuasi ke RS Bani Saleh dan RS Kartika Husada karena kondisinya hendak menuju proses persalinan.

Sedangkan dua orang lainnya, memilih untuk tinggal di rumah kerabatnya.
"Eka dan Nauza yang dievakuasi ke rumah sakit, sedangkan Nova dan Binti ke rumah saudaranya," katanya.

Johanes (29) warga setempat mengaku, terkejut dengan insiden banjir ini.

Karena biasanya, banjir yang melanda permukimannya hanya setinggi betis hingga lutut orang dewasa.

"Makanya kita heran dengan adanya kejadian ini," jelas Johanes.

Petugas Kelurahan Jatirasa bernama Warta mengatakan, berdasarkan data yang dia punya, jumlah warga di PGP mencapai 4.500 orang yang terdiri 900 Kepala Keluarga (KK).

"Data validnya di kantor, tapi perkiraan jumlah segitu (4.500 orang---RED)," kata Warta di lokasi .

Menurutnya, banjir telah menerjang permukiman warga sejak pagi hingga petang ini.

Setidaknya sudah ada ribuan orang yang mengungsi ke rumah kerabat atau dua posko yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi di depan pintu masuk perumahan.

"Sudah dua posko disediakan di lokasi untuk pengungsi," kata Warta.

Kepala BPBD Kota Bekasi, Heri Ismiardi mengatakan, banjir kali ini merupakan kejadian terbesar sepanjang 2016, sebab tinggi muka air kiriman dari Bogor mencapai 400 cm.

"Kiriman air sebelumnya hanya mencapai 350 cm, tapi kalau sekarang mencapai 400 cm. Kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul," ujar Heri. (Fitriyandi Al Fajri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini