Persis saat mayat Nur Atikah ditemukan tak bernyawa dan terpotong-potong di rumah kosnya.
Rumah pacarnya di Tebet, Jakarta Selatan ini sempat terlacak polisi.
Sang pacar mengakui Kusmayadi pernah datang kesana di hari setelah pembunuhan.
Sebelum pergi, Kusmayadi sempat meninggalkan sebuah nomor ponsel.
Tetapi ternyata itu bukan nomor ponsel miliknya.
Namun milik seseorang yang tinggal di Jakarta Timur dan tak memiliki hubungan apapun dengan pelaku.
Usai tertangkap di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2016), gaya playboy Kusmayadi makin terlihat.
Rupanya usai tiba di Surabaya pada Kamis (14/4/2016), Kusmayadi menghubungi mantan pacarnya bernama Manda disana.
Kusmayadi diketahui berangkat ke Surabaya dengan menggunakan Bus Pahala Kencana dari Terminal Balaraja, Tangerang pada Rabu (13/4/2016) siang.
Dia pergi dengan menggunakan uang hasil penjualan ponsel milik korban.
Mantan pacar Kusmayadi ini yang kemudian mengantarkan kemana-mana selama di Surabaya.
Bahkan selanjutnya selama sepekan tinggal di Surabaya, Kusmayadi dan Manda sering jalan bareng dan akhirnya berpacaran lagi.
Selama di Surabaya, Kusmayadi kerap menonton televisi bersama Manda.
Tapi keanehan yang dilakukan Kusmayadi adalah selalu buru-buru mengganti channel televisi setiap melihat berita.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan, saat polisi meringkus, Kusmayadi belum bekerja dan sedang kesulitan keuangan.
"Sudah habis uangnya itu," kata Krishna kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com usai tiba di Polda Metro Jaya, Kamis (21/4/2016). (Theo Yonathan Simon Laturiuw)