TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Begitu kebakaran melanda rumahnya, Sabtu (23/4) sekitar pukul 10.15, spontan Cepi (35) dan istrinya Siti Nurjanah (35) berusaha menyelamatkan dua anak mereka.
Saat itu, mereka berada di lantai dua rumah mereka di Jalan Kalibaru Timur Gang III, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Menurut seorang saksi, yakni tetangga bernama Dedeh (41), Cepi menggendong anak sulung yakni Vina (5) turun ke lantai satu dan keluar rumah.
Meski keduanya mengalami luka bakar, namun mereka selamat.
"Saya liat Cepi berhasil lari keluar rumah gendong Vina, dua-duanya kebakar," katanya.
Sedangkan Siti Nurjanah berusaha menyelamatkan anak bungsu yakni Shaqila (2).
Siti yang sedang hamil 7 bulan tentu tidak bisa menggendong anaknya turun ke lantai bawah.
Perempuan yang biasa dipanggil Bunda itu pun melempar Shaqila dari lantai 2 dan ditangkap oleh seorang tetangga, Ajay.
"Bunda masih di dalam, lempar Shaqila dari lantai dua, ditangkap sama Ajay," kata Dedeh saat ditemui Warta Kota, Sabtu (23/4) petang.
Dedeh sempat mendengar, saat Cepi berlari keluar rumah, dia berteriak jika sang istri masih terjebak di dalam.
"Itu istri saya, tolongin, tolongin," teriak Cepi kala itu, seperti ditirukan Dedeh.
Mendengar teriakan Cepi, seorang tetangga, Mahmudin (40), berinisiatif menolong Siti Nurjanah.
Apalagi terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah.
Dengan berani, Mahmudin menerobos kobaran api untuk menolong Siti.
Namun hingga beberapa saat keduanya tidak berhasil keluar karena terkepung api.
Ketika api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.00,
Mahmudin dan Siti Nurjanah ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Keduanya tewas dengan tubuh terbakar.
"Siti Nurjanah posisinya telentang, Mahmudin sujud di atas kepala Siti, kayaknya mau ngelindungi dari api," kata Diding, Ketua RW 05, yang turut mengevakuasi Mahmudin dan Siti Nurjanah.
Jenazah keduanya lantas dibawa ke Rs Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
Sedangkan Cepi dan Vina dibawa ke RS Islam Jakarta untuk mendapatkan perawatan.
Terpisah
Namun menurut Kapolsek Senen, Kompol Kasmono, jenazah Siti Nurjanah dan Mahmudin ditemukan di tempat yang berbeda.
Jenazah Siti ditemukan tergeletak di antara puing-puing rumah yang terbakar saat proses pendinginan dilakukan oleh petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat. Jenazah terlihat hangus.
Jenazah teridentifikasi sebagai Siti Nurjanah dari sisa potongan baju pada jenazah yang dikenali oleh tetangga korban.
"Korban terakhir terlihat oleh tetangga waktu kebakaran pertama kali terlihat, sekitar pukul 10.00. Korban diceritakan masuk ke dalam rumah dan berusaha mengeluarkan anaknya waktu rumahnya mulai terbakar. Karena kondisinya panik, semua warga sibuk menyelamatkan diri masing-masing, keberadaan korban yang diduga pingsan atau terjebak di dalam rumah tidak diketahui tetangga, sampai akhirnya korban ditemukan petugas," kata Kasmono.
Sama halnya dengan Siti, Mahmuddin juga ditemukan petugas sudah hangus terbakar di dalam rumahnya.
"Korban kedua ditemukan dan berhasil diidentifikasi sebagai Mahmuddin, warga setempat. Korban ditemukan sudah tewas di kamar mandi dengan luka bakar mencapai 100 persen. Korban diperkirakan terjebak waktu kebakaran terjadi dan memutuskan untuk berlindung di dalam kamar mandi, tapi sayang api sangat besar, korban justru terjebak," ungkap Kasmono. (m7/dwi)