TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bus Transjabodetabek rute Terminal Depok-PGC-Grogol yang beroperasi sejak September 2015 lalu, ternyata sudah hampir sebulan ini tidak lagi beroperasi dan beredar di sepanjang koridor yang dilalui.
Diduga penyebabnya karena sepinya peminat bus, akibat tidak pastinya jam keberangkatan dan kedatangan bus di Terminal Depok.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Depok, Reynold John, mengatakan sudah sebulan ini bus Transjabodetabek yang dikelola Perum PPD, tidak tampak di Terminal Depok untuk mengangkut penumpang.
Penyebabnya kata Reynold, adalah sepinya penumpang disetiap keberangkatan bus.
"Sejak awal dilaunching, peminatnya memang sepi. Awalnya ada 10 bus yang beroperasi per hari. Lalu akhirnya 5 bus saja, dan terkadang hanya 3 atau satu bus setiap hari," kata Reynold, Selasa (26/4).
Menurutnya sepinya peminat Transjabodetabek rute Depok-Grogol karena rute yang dilalui adalah jalur macet.
Terutama di Jalan Juanda, serta di sepanjang Jalan Raya Bogor dari pertigaan Jalan Juanda di Cimanggis, hingga Cililitan, Jakarta Timur.
Ia menuturkan jalur yang dilalui Transjabodetabek bukanlah jalur khusus, tetapi menggunakan jalur reguler.
Sehingga sangat wajar bus lebih sering terjebak macet apalagi bus Transjabodetabek cukup bus.
"Selain itu, waktu keberangkatan bus juga tidak pasti. Ini membuat penumpang enggan naik Transjabodetabek," katanya.
Menurutnya kadang penumpang menunggu cukup lama agar bus berangkat dari terminal.
"Sebab sepi, jadi awak bus, menunggu penumpang lain barang satu atau dua orang lagi untuk berangkat," kata Reynold.
Mengenai tarif Rp 9000, menurutnya hal itu tidak terlalu menjadi masalah.
"Jadi sejumlah alasan itu bikin warga lebih memilih naik transportasi lain, terutama kereta api," katanya.
Ia menuturkan di awal 2016 ini bahkan tak jarang bus yang berangkat hanya membawa satu atau dua penumpang saja.
"Paling banyak mungkin 5 atau 6 orang," katanya.
Karena itulah, kata Reynold, kemungkinan pengelola Transjabodetabek menghentikan operasinya sementara waktu.
Sudah tak beroperasinya Transjabodetabek karena sepi penumpang cukup disesalkan.
Sebab tahun ini pemerintah pusat bersama PPD sudah berencana menambah jumlah bus Transjabodetabek di rute Depok-PGC-Grogol.
Selain itu 14 halte khusus bus ini, di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan Juanda, juga rencananya akan dibangun bertahap paling lambat 2017.
"Memang direncanakan ada penambahan bus Transjabodetabek Mei ini, serta pembangunan 14 halte bus paling lambat 2017," kata Kepala Dishub Depok, Gandara Budiana.
Dengan jumlah bus yang memadai serta adanya 14 halte, kata Gandara, diharapkan pemberangkatan menjadi bus lebih pasti dan penumpang bisa naik di 14 halte yang dibangun, tanpa harus ke Terminal Depok untuk naik Transjakarta.
"Jika diterapkan konsisten, lama-kelamaan pasti warga meminatinya dan konsumen penumpangnya akan terbentuk sendiri," kata Gandara.
Pantauan Warta Kota, Selasa siang, di sepanjang Jalan Margonda, Jalan Juanda dan di Terminal Depok pun, sama sekali tidak terlihat bus Transjabodetabek yang melintas. (Budi Sam Law Malau)