TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pekerja China nekat memasuki areal TNI AU untuk melakukan pekerjaan pengeboran.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Wieko Syofyan mengatakan tujuh pekerja yang lima di antaranya merupakan warga negara China masuk dan melakukan pengeboran tanpa izin di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Mereka masuk melalui pinggir Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan cara menerobos pembatas jalan tol.
Ia menambahkan anggota Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Halim Perdanakusuma yang melakukan penangkapan, sebelumnya telah melakukan patroli karena adanya informasi pengeboran ilegal tersebut.
"Mereka masuk bukan melalui pintu resmi, mereka masuk melalui jalan tol. Mereka tertangkap karena adanya patroli petugas yang mendapati adanya aktivitas pengeboran tanah oleh ketujuh orang tersebut," ujarnya, Rabu (27/4/2016).
Sementara itu, Corporate Secretary PT Wijaya Karya Suradi mengatakan para pekerja yang ditangkap TNI AU bukan merupakan karyawan perusahaan.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan perintah untuk melakukan pekerjaan tersebut.
"Mereka bukan orang Wika (PT Wijaya Karya) dan bukan atas permintaan Wika kegiatan tersebut sehingga kami tidak tahu perihal itu. Mohon langsung ke yang bersangkutan," ucapnya.
Saat disinggung mengenai ada hubungan apa antara PT Geo Central Mining dengan PT Wijaya Karya, Suradi mengungkapkan, dirinya tidak tahu menahu.
"Saya enggak tahu siapa itu PT Geo Central Mining," jawabnya singkat.
Informasi yang dihimpun, kelima WN China tersebut diketahui merupakan karyawan PT Geo Central Mining yang beralamat di Pantai Indah Kapuk, Bukit Golf, Jakarta Utara dan merupakan counterpart dari PT Wijaya Karya.
Sementara, dua orang WNI tersebut merupakan pekerja lepas PT Geo Central Mining.
Adapun kelima orang pekerja WN China yakni CQ, ZH, XW, WJ dan GL. Sementara dua orang WNI yang ditangkap adalah YA dan IK. (Junianto Hamonangan)