TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota masih menyelidiki kasus dugaan praktik aborsi di klinik Bekasi Medical Centre (sebelumnya dr Jabat) di Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Kamis (28/4/2016) siang.
Hingga kini, puluhan petugas identifikasi dan bidang kedokteran dan kesehatan masih mengolah tempat kejadian perkara (TKP).
Penggerebekan ini, rupanya mengejutkan warga sekitar. Mereka tak menyangka, dokter Jabat selaku pemilik klinik itu bisa membuka praktik aborsi. Selama ini, dokter asal Sumatera itu dikenal sebagai sosok yang baik.
"Saya nggak nyangka dia buka praktik aborsi, karena kelihatannya orang baik," kata Joko (49) tukang ojek yang mangkal persis di depan klinik tersebut.
Joko mengaku, sudah belasan tahun menjadi tukang ojek di kawasan Terminal Bekasi termasuk di depan klinik itu. Namun selama ini, dia tak tahu menahu bahwa di sana kerap dijadikan praktik aborsi. Sebab yang datang ke klinik itu bukan pasien dari kalangan muda-mudi saja, tapi orangtua dengan keluhan penyakit beragam.
Sepengetahuan Joko, dr. Jabat tak hanya membuka klinik kandungan, tapi klinik gigi, umum dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat sulit untuk membuktikan bahwa dr. Jabat membuka praktik aborsi.
"Pasien yang datang ke sini bukan hanya naik mobil, tapi ada juga yang naik motor. Kalau diperkirakan, jumlahnya sama lah banyaknya," kata Joko. "Dalam sehari, jumlah pasien bisa mencapai ratusan orang yang datang," tambahnya.
Senada diungkapkan oleh Mandung (45), tukang ojek lainnya. Dia tak menyangka, bahwa lokasi tersebut dijadikan tempat praktik aborsi.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
"Sumpah saya nggak tahu kalau ada praktik begituan (aborsi), karena pasien yang datang itu umum. Ada anak muda, orangtua dan anak kecil didampingi ibunya," kata Mandung.
Seingatnya, klinik tersebut telah buka sejak tahun 1980-an. Saat itu, hanya ada klinik umum dan belum dilengkapi klinik spesialis.
Bahkan, kata dia, luas area klinik itu dulunya sangat kecil. Namun lambat laun karena ramai pasien, luas area klinik tersebut sangat besar dengan dilengkapi kolam pemancing di bagian tengah kawasan klinik.
"Pasiennya sih banyak, bisa sampai ratusan orang tiap hari," ujar Mandung. (Fitriyandi Al Fajri)