TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka bagi penikmat satai Padang 'Ajo Ramon' yang tersohor di Pasar Santa.
Sang pemilik, yakni Ramon Tanjung atau yang karib disapa Ajo Ramon meninggal di usia 57 tahun.
Almarhum mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit AL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).
Netizen pun turut berduka atas kepergian almarhum untuk selama-selamanya.
Hal ini terlihat dari kicauan bernada duka cita yang dilontarkan oleh pengguna jejaring sosial Twitter.
Pengguna akun @kelakuan, misalnya, yang berkicau, "meninggalnya Ajo Ramon adalah kehilangan besarbuat kita para pecinta sate padang."
Ucapan duka cita pun datang dari politisi Golkar, Indra J Piliang, melalui akun Twitter miliknya @IndraJPiliang.
"Turut berduka cita atas berpulangnya Ajo Ramon, chef Sate Pariaman di Gereja Santa, Kebayoran. Semoga Ajo Ramon tenang di alam sana. Amin," cuit Indra.
Nama Ajo Ramon sebagai penjual sate padang bisa dibilang legendaris.
Arti dari nama tempat makan ini, Ajo yang berarti abang, sedang Ramon yaitu nama pendiri warung.
Siapa tak kenal Sate Padang Ajo Ramon yang terletak di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan?
Dibalik warung kaki lima itu pecinta kuliner panganan khas Sumatera Barat ini selalu ramai diserbu setiap harinya.
Membuka tenda sejak sore (16.00 WIB) hingga larut malam (23.00 WIB), Sate Padang Ajo Ramon selalu ludes terjual.
Tribunnews.com sempat menikmati langsung sate dengan sajian empat macam ini.
Kala itu, pramusaji menawarkan empat jenis sate antara lain sate lidah, sate jantung, sate daging, dan sate usus.
Ya, soal harga memang relatif berbeda terutama harga untuk sate lidah yang dipatok Rp25 ribu per porsinya (10 tusuk).
Guyuran kuah kacang mampu menggugah rasa lezat ditemani potongan-potongan lontong yang membuat kombinasi Sate Padang Ajo Ramon terasa sempurna.