Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut istilah 'Plaza' Masjid Luar Batang, bukanlah pusat perbelanjaan seperti mal, tapi lebih mendekati alun-alun.
Contohnya, seperti Museum Fatahillah, Kota Tua.
Ahok membantah bila plaza yang dikatakannya ditafsirkan sebagai sebuah mal.
Dia menjelaskan lapangan yang ada di Masjid Luar Batang ingin dipercantik.
"Bukan plaza, itu cuma istilah. Kayak lapangan Museum Fatahillah. Depannya kan lapangan terbuka, kasih batu-batu alam," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).
Menurutnya plaza yang dimaksud merupakan lapangan terbuka tanpa bangunan.
Ahok mengatakan revitalisasi Luar Batang, termasuk dalam bagian Wisata Bahari Sunda Kelapa.
"Jadi kamu bisa bayangin ada Masjid Luar Batang begitu besar. Orang mendarat di Sunda Kelapa, naik di alun-alun yang begitu lebar terus ada pasar heksagonal," imbuh dia.
Di lapangan tersebut pedagang kaki lima boleh berdagang di sana.
Tapi setelah BPOM melakukan penataan dan pendataan.
Ahok akan bekerja sama dengan Kodam Jaya untuk membersihkan kolong Tol Tongkol.
Bus wisata dapat diparkirkan di tempat tersebut dan trotoarnya akan dilebarkan.
Dengan seperti itu, pejalan kaki akan merasa nyaman berjalan dari Kota Tua menuju Masjid Luar Batang.
"Butuh satu kompleks sesuai dengan SK gubernur tahun 2015, tetapi ya mungkin orang kalau dengar plaza pikirannya seperti mall," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.