TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meyakini terminal Pulogebang bisa beroperasi sebelum musim mudik lebaran.
Separuh bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari terminal Pulogadung akan dipindahkan ke terminal Pulogebang, Jakarta Timur pada 1 Juni mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan tengah menginventarisasikan jumlah bus AKAP dan loket yang dibutuhkan untuk memindahkan separuh bus AKAP dari terminal Pulogadung ke Pulogebang.
Pihaknya pada Senin (8/5/2016) telah menyosialisasikan pemindahan tersebut di terminal Pulogebang dan Pulogadung.
Termasuk berkordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
"BPJT siap bangun empat gate sebagai akses masuk ke jalan tol. Informasinya akan rampung dalam satu bulan pembangunannya. Kami targetkan sebelum musim mudik lebaran, operasional bus AKAP di Pulogebang bisa dilakukann" ujar Andri saat dihubungi Selasa (10/5/2016).
Belum dioperasikannya terminal terbesar se-Asia Tenggara karena belum adanya akses terminal menuju jalan tol.
Sedangkan untuk kendala sistem, seperti sistem Informasi Teknologi (IT) pemantau kamera closed Circuit Televisi (CCTV) yang belum berkomunikasi dua arah untuk mengatur keluar masuk bus, belum maksimalnya pengisian genset ketika listrik mati dan sebagainya itu bisa dilakukan secara bertahap dengan waktu sekitar 3-4 bulan.
Andri berharap agar Kementerian Perhubungan memutuskan pengelolaan terminal kelas A untuk bus AKAP.
Sehingga, pengelolaan terminal di Pulogebang langsung sepenuhnya ditangani oleh Kemenhub.
"Rencananya enam terminal Kelas A akan di ambil alih kementerian. Seperti terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Pulogadung, Pasar Minggu, Grogol dan Pulogebang. Kami sudah mengirim surat agar biar saja DKI yang mengelola. Kami masih menunggu keputusannya," imbuh dia.