TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini beredarnya atribut bergambar 'Palu Arit' memunculkan ketakutan publik akan bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bahkan Menkopolhukam, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pada aparat agar langsung menertibkan hal-hal terkait atau identik dengan bangkitnya PKI, Senin (9/5/2016) lalu.
Luhut menegaskan agar segera menindak tegas bila ada pelaku yang berani 'membawa' atribut ke publik.
"Saya bilang ke Kapolri tadi ada yang setel lagu Genjer-Genjer, langsung tangkepin, proses saja langsung, tidak ada urusan," ujarnya di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, .
Luhut mengatakan jangan sampai tindakan-tindakan membawa atribut Palu Arit dapat membangkitkan kembali kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Sudahlah yang seperti itu, jangan macam-macam, ini Menkopolhukam yang ngomong kita hajar juga nanti," katanya.
Kekhawatiran publik dan pemerintah atas bangkitnya PKI di Indonesia dinilai bertolak belakang dengan dua partai besar di Indonesia yang justru melakukan kerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok.
Dua partai besar kerja sama
Data arsip Tribunnews.com menunjukkan dua partai besar di Indonesia yakni Golkar dan PDIP pernah menjalin kerja sama.
Berita berjudul: Golkar dan Partai Komunis Tiongkok Intensifkan Kerja Sama Parlemen, tertanggal 16 September 2014 menunjukkan hal tersebut.
Reporter Tribunnews.com Eri Komar Sinaga melaporkan, Partai Golkar dan Partai Komunis Tiongkok (Communist Party of China) sepakat untuk meneruskan kerja sama yang selama ini telah dijalin.
IST - Bendera Partai Golkar.
Kesepatan tersebut dicapai usai pertemuan jajaran petinggi Partai Golkar yang dipimpin Ketua Umum Aburizal Bakrie dan jajaran pengurus Partai Komunis Tiongkok yang dipimpin Ketua Departemen Hubungan Internasional, Wang Jiarui.
"Beliau melanjutkan kunjungan baik dari kunjungan Golkar ke Tiongkok. Tujuan ada dua. Pertama melanjutkan kerja sama partai. Kedua melanjutkan kerja sama antarbangsa," ujar pria yang akrab disapa Ical di kantornya, Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut, Ical memaparkan bahwa Partai Golkar juga menyatakan kesiapannya bekerja sama antarparlemen khususnya Komisi VI DPR RI yang membidangi pedagangan dan investasi.