News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Menjadi Petahana Bukan Jaminan Bakal Terpilih Lagi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tiba di kantor KPK, Jakarta, untuk diperiksa Selasa (10/5/2016). Ahok diperiksa terkait kasus suap pembahasan Raperda Reklamasi untuk semua tersangka dalam kasus tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro memandang calon petahana belum tentu memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Ia mengatakan itu berkaca pada kekalahan Fauzi Bowo oleh Joko Widodo pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Incumbent (petahana) tidak punya kepastian atau jaminan akan terpilih lagi. Bayangkan basis Fauzi Bowo sangat kuat di masjid, mushollah, ormas, ada dalam radiusnya pak Foke. Tapi tidak jaminan menang," kata wanita yang akrab disapa Wiwik itu, di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Ia menyebut akan banyak dinamika politik, ekonomi, dan demokrasi yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti. Sulit memrediksi siapa pemenangnya. 

"Parpol belum menurunkan orang-orangnya. Mereka masih berhitung mencari strategi yang tepat. Ini ibu kota dan konstelasi politiknya luar biasa," kata Wiwik.

Wiwik mengungkapkan hal itu juga bisa terjadi pada bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ia mengatakan, Ahok memiliki banyak keuntungan sebagai bakal calon petahana.

Seperti akses, fasilitas dan networking yang kuat.

"Ada dua hal yang harus diperhatikan pemimpin, yaitu elektabilitas dan integritas. Dalam sejarah apapun di Indonesia, kalau seseorang melakukan pelanggaran hukum, etika, korupsi, pastinya sulit mempromosikan dia jadi pejabat publik," kata Wiwik.

Penulis: Kurnia Sari Aziza

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini