TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran acara 41st Islamic Development Bank (IDB) Annual Meeting resmi dibuka hari ini di JCC Senayan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Rosmaya Hadi pun turut hadir dalam acara tersebut.
Ketika ditemui Tribunnews, ia menjelaskan terkait tugas BI Jabar dalam mengembangkan sektor riil, dan membantu produk unggulan Jawa Barat agar memiliki nilai jual tinggi.
"Tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia provinsi Jawa Barat salah satunya adalah mengembangkan sektor riil, artinya adalah berbagai potensi yang ada di Jawa Barat itu kita upayakan supaya bernilai jual tinggi, menjadi produk unggulan Jawa Barat," ujar Rosmaya, saat ditemui di Exhibition Hall B, JCC Senayan, Jakarta, Senin (16/5/2016).
Menurutnya, BI Jabar turut memberikan dukungan bagi UMKM untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi daerah tersebut demi terciptanya 100 ribu UMKM baru.
"Untuk mendukung sebagai pembimbing kerjasama dengan pemerintah provinsi, dimana pemerintah provinsi ingin mencetak 100 ribu UMKM baru, start up ya kita support," imbuhnya.
Rosmaya yang terlihat sangat antusias dengan adanya exhibition tersebut juga menegaskan pihaknya telah memberikan paket edukasi pada UMKM terkait dengan pengembangan produk-produk yang diusung.
"Kita berikan mereka dari sisi edukasi dalam bentuk satu paket, edukasi dibidang bagaimana tentang produknya, bagaimana tentang SDM dan UMKM, bagaimana tentang keuangannya," jelasnya.
Ia pun memaparkan, BI Jabar juga memberikan pengetahuan pada pelaku UMKM mengenai cara membuat laporan keuangan sederhana.
"Mereka kita ajari bagaimana membuat laporan keuangan sederhana, agar mereka bisa dekat dengan kami," tandasnya.
41st Islamic Development Bank (IDB) Annual Meeting, tahun ini digelar di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara pendiri IDB dengan kepemilikan saham 2,25 persen.
IDB merupakan institusi keuangan internasional yang didirikan dengan tujuan menyediakan pembiayaan sesuai syariah islam untuk pembangunan ekonomi dan sosial bagi negara-negara anggotanya, serta komunitas muslim diluar negara anggota.
Institusi internasional tersebut telah memiliki banyak peranan dalam pembangunan ekonomi negara-negara anggota.
Beberapa peran tersebut diantaranya, yakni berpartisipasi dalam permodalan serta kegiatan produktif perusahaan swasta, berinvestasi dalam proyek infrastruktur sosial dan ekonomi, membantu promisi perdagangan internasional terutama barang modal diantara negara-negara anggota